Beda dengan di Film Avatar, Pandora NASA Mau Berburu Planet

Beda dengan di Film Avatar, Pandora NASA Mau Berburu Planet

ADVERTISEMENT

Beda dengan di Film Avatar, Pandora NASA Mau Berburu Planet

Rachmatunnisa - detikInet
Minggu, 01 Jan 2023 05:45 WIB
Avatar 2
Beda dengan di Film Avatar, Pandora NASA Mau Berburu Planet. Foto: dok. Entertainment Weekly
Jakarta -

Sekuel film Avatar, 'Avatar The Way of Water' masih sama seperti film pertamanya, yakni berlatar tempat di sebuah planet bernama Pandora. NASA juga Pandora yang punya misi berburu planet.

Pandora versi NASA adalah salah satu bulan atau satelit alami milik Saturnus yang ditemukan ilmuwan NASA pada pada Oktober 1980 dalam misi Voyager 1. Selain itu, NASA juga punya sebuah misi yang dinamakan Pandora.

Misi Pandora diperkenalkan NASA pada Maret 2021 dan meluncur pada waktu yang sama dengan James Webb Space Telescope (JWST) di tahun ini. Teleskop JWST sendiri adalah observatorium generasi terbaru untuk pengamatan dalam spektrum inframerah.

Sebelumnya, teleskop pemburu planet sudah banyak diluncurkan di masa lalu seperti Kepler, Spitzer, Hubble, dan TESS. Namun, ada satu masalah yang mengganggu teleskop pemburu planet tersebut.

Bintang-bintang menghalangi dan membuatnya tampak seperti beberapa planet ekstrasurya yang transit dan memiliki karakteristik yang sebenarnya dimiliki oleh bintang-bintang itu. Apa yang bersembunyi di atmosfer planet-planet ini sebagian besar terlalu jauh untuk dikirim pesawat ruang angkasa.

"Dalam pencarian planet layak huni di luar planet kita, NASA sedang mempelajari konsep misi yang disebut Pandora, yang pada akhirnya dapat membantu memecahkan kode misteri atmosfer dunia jauh di galaksi kita," kata NASA seperti dikutip dari situs resminya.

"Salah satu dari empat misi astrofisika berbiaya rendah yang dipilih untuk pengembangan konsep lebih lanjut di bawah program Pioneers baru NASA, Pandora, akan mempelajari sekitar 20 bintang dan planet ekstrasurya, planet di luar tata surya kita, untuk memberikan pengukuran atmosfer planet ekstrasurya secara akurat," sambung NASA.

Salah satu peneliti misi Pandora, Benjamin Rackham, dilansir di SYFY WIRE menyebutkan, menggunakan metode yang mereka sebut transit, memungkinkan peneliti mempelajari susunan atmosfer planet ekstrasurya dengan membandingkan ukuran bayangan planet ekstrasurya pada panjang gelombang atau warna cahaya yang berbeda.

"Melalui teknik ini, yang dikenal sebagai spektroskopi transmisi, peneliti dapat menyimpulkan keberadaan atom atau molekul yang berbeda di atmosfer planet ekstrasurya dengan mengidentifikasi panjang gelombang di mana planet ekstrasurya menghasilkan bayangan yang lebih besar," ujarnya.

Misi Pandora dibekali wahana SmallSat dengan potensi besar. Dilengkapi dengan cermin 18 inch yang akan menangkap planet ekstrasurya yang sedang transit di bintang tipe K dan M.

Ini adalah bintang dingin bermassa rendah yang mungkin menampung banyak planet yang berpotensi dapat dihuni, yang diyakini peneliti bisa berupa apa saja, mulai dari Jupiter versi panas hingga 'Bumi super', atau sub-Neptunus yang lebih kecil.

Pandora akan mengikuti bintang selama sekitar 24 jam di setiap transit dan terus menguntitnya hingga sepuluh kali setahun. Inilah yang akan memberikan data dasar yang begitu panjang dalam spektrum tampak dan inframerah dekat, yang akan membantu memisahkan bintik bintang dari apa pun di atmosfer planet ekstrasurya yang terbang melewatinya.

Ikuti berita menarik detikINET lainnya di Google News.



Simak Video "Nonton 'Avatar: The Way of Water', Amel Karla: Bagus Banget"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/afr)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT