Temuan Mengejutkan di 2022: Bahtera Nuh dan Virus Purba Bangkit Lagi
Hide Ads

Year in Review 2022

Temuan Mengejutkan di 2022: Bahtera Nuh dan Virus Purba Bangkit Lagi

Rachmatunnisa - detikInet
Rabu, 28 Des 2022 05:44 WIB
ilustrasi riset
Temuan Mengejutkan di 2022, Bahtera Nuh hingga Virus Purba Bangkit dari Es. Foto: Ilustrasi/ThinkStock
Jakarta -

Sebuah penemuan selalu berhasil membuat kita terkejut, bahkan beberapa di antaranya bisa menggemparkan. Setiap temuan berdampak pada terbukanya wawasan baru dan menambah pengetahuan umat manusia.

Sejumlah temuan di tahun 2022 ini, beberapa di antaranya sungguh tak terduga, ada yang unik, ada juga yang masih terus dikembangkan agar manusia bisa mendapat lebih banyak manfaat. Berikut adalah temuan mengejutkan di 2022, dirangkum detikINET dari berbagai sumber.

Lokasi penggalian Bahtera NuhLokasi penggalian Bahtera Nuh. Foto: Ağrı Ibrahim Çeçen University/Istanbul Technical University

1. Lokasi Bahtera Nuh diyakini terdeteksi

Para peneliti memulai penggalian di daerah yang diyakini terdapat sisa-sisa bahtera Nabi Nuh, kapal legendaris yang kisahnya diceritakan dalam Taurat, Alkitab, dan Al-Qur'an.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim yang dibentuk oleh Ağrı Ibrahim Çeçen University (AIÇU) dan Istanbul Technical University (ITU) mulai bekerja sama di distrik Ağrı di Turki.

Sejak lama, sejumlah orang atau kelompok mengklaim telah menemukan Bahtera Nuh. Kalangan ilmuwan skeptis akan hal ini. Hingga kini, selama lebih dari satu abad, orang-orang mencari kapal yang selamat dari banjir bandang tersebut. Para arkeolog mengatakan itu tugas bodoh karena menurut mereka Bahtera Nuh mustahil ditemukan.

ADVERTISEMENT
Bola Piala Dunia 2022 Al Rihla sedang di-chargeBola Piala Dunia 2022 Al Rihla sedang di-charge. Foto: Twitter

2. Kecanggihan Al Rihla Bola Piala Dunia 2022

Semarak perhelatan Piala Dunia Qatar 2022 turut dihebohkan oleh viralnya foto yang memperlihatkan Al Rihla, bola Piala Dunia 2022 sedang di-charge alias diisi daya seperti smartphone.

Bola Piala Dunia 2022 berisi sensor Ultra-wideband (UWB) dan sensor Inertial Measurement Unit (IMU). Hal tersebut berrtujuan untuk mendapatkan posisi bola dan pergerakan dalam tiga dimensi.

Bola ini bisa memberikan informasi lokasi, dampak, dan pergerakan setiap tendangan dan sundulan di lapangan bahkan kecepatan tangkapan sampai 500 frame per detik.

Sensor di dalamnya juga sangat penting dalam penerapan panggilan offside semi-otomatis. Berkat kecanggihannya, Al Rihla sangat membantu peran wasit dan menjadi gebrakan tersendiri dalam inovasi di bidang olahraga. Bola buatan Adidas ini dibikin di Madiun, lho!

Virus variant, coronavirus, spike protein. Omicron. Covid-19 seen under the microscope. SARS-CoV-2, 3d renderingVirus variant, coronavirus, spike protein. Omicron. Covid-19 seen under the microscope. SARS-CoV-2, 3d rendering. Foto: Getty Images/iStockphoto/Naeblys

3. Eksperimen 'virus COVID super'

Sebuah laboratorium di Amerika Serikat dituding bermain api setelah menciptakan hibrida virus COVID super. Daya membunuhnya tinggi, sampai mematikan 80% tikus yang diuji.

Ilmuwan dari Boston University menggabungkan Omicron dan strain asli dari Wuhan, terlepas dari fakta bahwa penelitian semacam itu yang dianggap berada di balik pandemi COVID-19 yang melanda dunia.

Penelitian tentang gain-of-function meningkatkan kemampuan patogen untuk menyebabkan penyakit, dalam upaya untuk menginformasikan kesehatan masyarakat dan upaya kesiapsiagaan. Di sisi lain, penelitian ini juga dapat mengekspos orang ke virus tersebut secara tidak sengaja.

Close- up photo of the medical maskFoto: Getty Images/iStockphoto/sudok1

4. Vaksin COVID hirup pertama di dunia

Vaksin COVID-19 non-suntikan pertama telah disetujui di China. Produsennya mengklaim vaksin mereka memberikan kekebalan yang sangat baik terhadap virus hanya dengan satu dosis.

Convidecia Air, demikian nama vaksin tersebut, dibuat oleh CanSinoBIO. Cara menggunakannya adalah dengan dihirup melalui mulut dalam satu napas.

Di berbagai negara, banyak perusahaan berlomba mengembangkan vaksin COVID hirup semacam ini. Tampaknya Convidecia Air menjadi vaksin virus Corona tanpa jarum pertama yang menjangkau publik.

Selanjutnya: Tanda kehidupan di Mars hingga Virus Purba Ramalan Baba Vanga >>>

Foto Curiosity di MarsFoto Curiosity di Mars. Foto: NASA/JPL-Caltech

5. Tanda kehidupan di Mars

NASA telah menganalisis sampel batuan yang dikumpulkan dari permukaan Mars oleh rover penjelajah Curiosity. Para ilmuwan kemudian melanjutkan perburuan tanda-tanda kehidupan planet Mars di Kawah Jezero, yang diyakini sebagai cekungan yang pernah terisi air.

Rover melihat beberapa temuan mengejutkan saat berjalan melintasi dasar kawah, seperti lapisan ungu tipis di beberapa batuan yang kaya akan jenis karbon yang jika berada di Bumi, umumnya dibentuk oleh mikroba. Namun, temuan tersebut masih belum membuktikan adanya kehidupan makhluk hidup di Planet Merah ini.

Karenanya, eksplorasi Mars masih akan berlanjut dan masih panjang untuk mencari tahu apa lagi yang dapat menyebabkan tanda-tanda karbon yang ditemukan, apabila bukan berasal dari sebuah kehidupan.

sampel darahSampel darah. Foto: ThinkStock

6. Mikroplastik mengalir di darah manusia

Pencemaran plastik sudah demikian parahnya, hingga meracuni tubuh. Untuk pertama kalinya, ditemukan mikroplastik mengalir di pembuluh darah manusia.

Dalam jurnal Environment International, ilmuwan dari Vrije Universiteit Amsterdam mengembangkan metode untuk mengukur konsentrasi mikroplastik dalam darah manusia secara akurat untuk pertama kalinya.

Polietilen tereftalat (PET), polietilen, dan polimer stirena adalah jenis plastik yang paling umum ditemukan dalam sampel darah, diikuti oleh polimetil metakrilat. Ini adalah jenis plastik yang kita temukan di mana-mana, mulai dari botol minuman dan tas belanja hingga kemasan makanan dan peralatan makan sekali pakai.

Jumlah plastik dalam aliran darah memang sangat kecil, sebanding dengan satu sendok teh plastik dalam 1.000 liter darah. Tetapi itu cukup untuk menimbulkan kekhawatiran bahwa bahan tersebut akan berdampak pada kesehatan kita.

Tim dokter di Amerika Serikat (AS) melakukan transplantasi jantung babi ke pasien dalam upaya terakhir untuk menyelamatkan hidupnya. Operasi ini merupakan pertama kalinya dalam ilmu kedokteran.Tim dokter di AS melakukan transplantasi jantung babi ke pasien dalam upaya terakhir untuk menyelamatkan hidupnya. Operasi ini merupakan pertama kalinya dalam ilmu kedokteran. Foto: Screenshoot AFP

7. Cangkok jantung babi ke manusia

Cangkok jantung babi ke manusia untuk pertama kalinya dilakukan di Amerika Serikat (AS). Operasi tersebut dipuji banyak orang sebagai terobosan medis. Namun sebagian orang ada yang mempertanyakan apakah prosedur tersebut etis, sehingga memicu kontroversi.

Sejumlah pihak mempertanyakan masalah moral terkait keselamatan pasien, hak-hak hewan, dan masalah agama. Yang paling kencang terdengar tentu saja terkait agama Islam. Apalagi, sosok di balik kesuksesan transplantasi ini, yakni Dr Muhammad Mansoor Mohiuddin, adalah seorang muslim asal Pakistan.

Dr Mohiuddin menjadi salah satu pionir di bidang xenotransplantasi. Sebelum namanya diperbincangkan sebagai sosok di balik kesuksesan cangkok jantung babi ke manusia untuk pertama kalinya, dia dan timnya di National Institutes of Health (NIH) berhasil menempelkan hati babi ke beberapa babon pada tahun 2014. Salah satu hati, berhasil bertahan selama hampir 3 tahun.

Babi menjadi hewan pilihan bagi para peneliti karena berbagai alasan. Hewan ini tumbuh dengan cepat, sering bereproduksi dan berlimpah jumlahnya. Selain itu, ukuran organ mereka mirip dengan manusia dan bisa 'bekerja sama' dengan tubuh manusia.

virus purbaVirus purba. Foto: Science Alert

8. Virus purba dan ramalan Baba Vanga

Ilmuwan menghidupkan kembali sejumlah virus purba yang telah terkunci jauh di permafrost (lapisan tanah beku) Siberia sejak Zaman Es.

Meskipun penelitian ini terdengar sangat berisiko, tim percaya bahwa ini adalah ancaman yang patut diperhatikan ketika kita berbicara tentang bahaya pencairan permafrost akibat pemanasan global dan perubahan iklim.

Sejumlah kalangan awam kemudian menghubung-hubungkan temuan ini dengan ramalan Baba Vanga. Bagi yang belum tahu, Baba Vanga adalah peramal terkenal asal Bulgaria yang diyakini sebagian orang ramalannya selalu jitu.

Salah satu ramalannya di tahun 2022 adalah, akan terjadi pandemi lain, dipicu virus mematikan terkubur beku yang akan dilepaskan dari Siberia akibat pemanasan global.

Ramalan ini cukup menakutkan, mengingat inilah yang terjadi akhir-akhir ini. Karena efek perubahan iklim dan pemanasan global, lapisan es mencair dan melepaskan mikroba yang terperangkap di dalam es selama ribuan tahun.

Para ilmuwan tentu saja tidak menggubris kehebohan masyarakat soal ramalan Baba Vanga. Mereka hanya fokus kepada fakta-fakta ilmiah terkait perubahan iklim.


Download report Year in Review 2022 di sini.

Halaman 2 dari 2
(rns/fay)