Rekaman satelit mengungkap penampakan gumpalan besar lava, abu, dan gas beracun yang dilepaskan Mauna Loa di Hawaii, saat gunung berapi aktif terbesar di dunia itu meletus.
Mauna Loa meletus untuk pertama kalinya dalam hampir empat dekade pada Minggu (27/11) malam, waktu setempat. National Weather Service (NWS) Honolulu mencatat, Mauna Loa melontarkan abu hingga lebih dari 13 km ke udara sehingga mempengaruhi semua perjalanan udara di wilayah sekitarnya dan membuat warna langit merah membara.
Dikutip dari Daily Mail, Jumat (2/12/2022) satelit yang dioperasikan oleh National Oceanographic and Atmospheric Administration (NOAA) menampilkan satu gambar animasi yang memperlihatkan jejak panas (heat/thermal signature) letusan dan gumpalan besar gas menyebar ke timur laut Hawaii.
Akun Twitter @UWCIMSS memposting animasi tersebut. "Gunung berapi Mauna Loa di Taman Nasional Gunung Berapi Hawaii meletus. #GOESWest melacak jejak termal dari peristiwa ledakan, serta awan abu dan puing-puing," tulisnya.
Dalam tangkapan citra dari satelit lain yang dioperasikan oleh Maxar, tampak lava pijar seperti luka yang memercikan api disertai aliran bersinar terang ke timur laut dari puncak.
Badan Antariksa Eropa ESA juga merilis tampilan gabungan dari data satelit Copernicus Sentinel-2. Tampak awan gas mengepul dari letusan, sementara data inframerah menyoroti panas dari lahar yang mengalir.
NASA pun merilis tampilan sulfur dioksida di atmosfer dengan satelit Sentinel-5P ESA dan sensor Tropospheric Monitoring Instrument (TROPOMI).
Sulfur dioksida adalah salah satu gas yang dikeluarkan oleh gunung yang meletus. TROPOMI dan sensor serupa di NASA dan satelit NOAA juga dapat mengukur seberapa tinggi sulfur dioksida mencapai atmosfer Bumi. Ini untuk mengukur seberapa kuat letusan gunung itu.
Pihak berwenang mengatakan aliran lahar sebagian besar terkandung di dalam puncak. Namun, United States Geological Survey (USGS) memperingatkan situasinya dapat berubah dengan cepat.
Simak Video "Video: Unik! Gunung Berapi di Antartika Muntahkan Emas Setiap Hari"
(rns/fay)