Bumi benar-benar atau hampir sepenuhnya beku sekitar 650 juta tahun yang lalu, menurut Hipotesis Bumi Bola Salju. Saat atmosfer berubah dan Bumi menghangat, planet kita menandai dimulainya Periode Ediacaran.
Dikutip dari Universe Today, Periode Ediacaran menandai pertama kalinya kehidupan multiseluler tersebar luas di Bumi. Ini mendahului Periode Kambrium yang lebih terkenal, ketika kehidupan yang lebih kompleks muncul, beragam, dan berkembang.
Dalam perkembangannya, kehidupan selama Periode Ediacaran menghadapi kepunahan massal, dan itu adalah yang pertama di Bumi. Apa yang terjadi?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Apa Jadinya Jika Matahari Terbit dari Barat? |
Fosil dari Ediacaran cukup langka karena cangkang dan kerangkanya baru muncul di Periode Kambrium. Tetapi beberapa lokasi menyimpan jumlah dan jenis fosil kehidupan Ediacaran bertubuh lunak yang signifikan. Salah satu lokasi tersebut adalah kawasan yang punya nama dengan zaman itu, Perbukitan Ediacara, di Australia Selatan.
Periode Ediacaran melihat kehidupan meningkat dalam kompleksitas dan menjadi multiseluler. Sebagian besar biota Ediacaran bersifat sesil, artinya berlabuh di tempat.
Mobilitas harus menunggu evolusi untuk menciptakan lebih banyak kompleksitas. Makhluk pada masa itu cenderung berbentuk tabung atau daun dan berlabuh ke dasar laut.
Bentuk kehidupan lain pada saat itu menyerupai cacing tersegmentasi dan kantong lumpur yang tidak bergerak. Menurut beberapa penelitian, makhluk hidup Ediacaran kemungkinan besar menyerap nutrisi dari laut melalui kulit mereka.
Lebih banyak oksigen
Bumi jauh berbeda selama Periode Ediacaran. Superbenua Pannotia mendahului superbenua Gondwana yang lebih terkenal, dan Pannotia terbentuk dan pecah selama periode tersebut. Lautan juga menjadi lebih teroksigenasi hingga ke kedalaman jauh.
Oksigenasi menciptakan lebih banyak habitat bagi makhluk hidup yang menyukai oksigen. Kehidupan berkembang, menjadi lebih kompleks, dan menyebar ke seluruh dunia selama Ediacaran.
Tetapi sesuatu terjadi yang menyebabkan kepunahan massal, dan hampir semua biota Ediacaran yang unik menghilang. Periode Kambrium mengikuti Ediacaran, dan kehidupan Kambrium hampir sepenuhnya menggantikan kehidupan Ediacaran.
Sebagian besar rancangan tubuh hewan yang hidup sekarang berasal periode dari Kambrium, bukan Ediacaran. Penulis makalah ilmiah berjudul "Environmental drivers of the first major animal extinction across the Ediacaran White Sea-Nama transition", menyebutkan penurunan ketersediaan oksigen mendorong Kepunahan Akhir-Ediacaran.
Penulis utama makalah tersebut, Scott Evans, seorang peneliti postdoctoral di Departemen Geosains di Virginia Tech College of Science, fokus meneliti Periode Ediacaran.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kehidupan itu sendiri yang menyebabkan kepunahan Ediacaran. Garis pemikiran itu mengatakan bahwa ketika bentuk kehidupan baru berevolusi, mereka berperilaku berbeda.
Perilaku tersebut membawa perubahan mendasar pada ekosistem, dalam sebuah fenomena yang disebut "rekayasa ekosistem." Pendukung garis pemikiran ini mengatakan bahwa bentuk kehidupan bergerak muncul saat ledakan Kambrium mulai berlaku.
Mereka memakan makhluk sessile dari Ediacaran dan memusnahkan mereka. Sebuah makalah tahun 2015 mengatakan bahwa penelitian ini memberikan bukti paleoekologi kuantitatif pertama yang menunjukkan bahwa inovasi evolusioner, rekayasa ekosistem, dan interaksi biologis mungkin pada akhirnya menyebabkan kepunahan massal pertama pada kehidupan kompleks di Bumi.
Baca juga: Apakah Ada Kehidupan Sebelum Era Manusia? |
Tapi Evans dan rekan-rekannya tidak setuju. Mereka mengatakan bahwa penurunan kadar oksigen menyebabkan kepunahan sekitar 80% kehidupan Ediacaran.
"Ini termasuk hilangnya berbagai jenis hewan. Namun, mereka yang tubuh dan perilakunya menunjukkan bahwa mereka bergantung pada sejumlah besar oksigen tampaknya paling terdampak," kata Evans.
"Ini menunjukkan bahwa peristiwa kepunahan dikendalikan oleh lingkungan, seperti semua kepunahan massal lainnya dalam catatan geologis," tambahnya.
Selanjutnya: Turunnya Kadar Oksigen dan Pelajaran bagi Umat Manusia
Turunnya kadar oksigen
Jika penurunan kadar oksigen menghancurkan kehidupan Ediacaran, pertanyaan berikutnya adalah mengapa kadar oksigen turun?
Belum ada jawaban pasti. Namun para peneliti berbagi beberapa pemikiran. "Penyebab utama kepunahan massal termasuk pendorong utama, seperti dampak bolide, letusan 'provinsi' beku besar, dan/atau pergeseran tektonik, yang menghasilkan perubahan besar dalam keadaan redoks, suhu, dan/atau pH laut, yang menyebabkan penurunan keanekaragaman," kata mereka.
Sesuatu tentang Bumi berubah, dan itu mengerikan bagi kehidupan. Kehidupan bertahan, terdiversifikasi, dan berkembang lagi pada periode Kambrium setelah Ediacaran, yang kadang-kadang disebut oleh para ilmuwan sebagai Ledakan Kambrium.
Semua filum hewan modern pertama kali direpresentasikan dalam Ledakan Kambrium. Tetapi bentuk kehidupan aneh dari Ediacaran telah hilang, dan kehidupan sekarang tidak terlihat seperti kehidupan Ediacaran, dengan sedikit pengecualian.
Evans menyebut, pada dasarnya, kepunahan ini mungkin telah membantu membuka jalan bagi evolusi hewan seperti yang kita kenal sekarang.
"Jawaban singkat bagaimana ini terjadi adalah kita tidak benar-benar tahu," kata Evans.
"Itu bisa berupa jumlah dan kombinasi dari letusan gunung berapi, gerakan lempeng tektonik, dampak asteroid, dan lain-lain. Tetapi apa yang kita lihat adalah bahwa hewan yang punah tampaknya merespons penurunan ketersediaan oksigen global," tutupnya.
Pelajaran bagi umat manusia
"Perubahan lingkungan, seperti pemanasan global dan peristiwa deoksigenasi, dapat menyebabkan kepunahan besar-besaran hewan dan gangguan besar serta reorganisasi ekosistem," kata Shuhai Xiao, rekan penulis yang juga berafiliasi dengan Virginia Tech.
"Ini telah ditunjukkan berulang kali dalam studi sejarah Bumi, termasuk pekerjaan tentang kepunahan pertama yang didokumentasikan dalam catatan fosil. Dengan demikian, penelitian ini memberi tahu kita tentang dampak jangka panjang dari perubahan lingkungan saat ini terhadap biosfer," sambungnya.
Saat Bumi menghangat, begitu juga lautan. Dan lautan yang lebih hangat menyimpan lebih sedikit oksigen. Aliran nutrisi yang berlebihan dari pertanian juga berperan.
Menurut Xiao saat mikroba memecah limpasan, mereka mengonsumsi lebih banyak oksigen. Karena kita bertanggung jawab atas pemanasan dan limpasan, kita adalah insinyur ekosistem tapi rekayasanya serampangan.
"Studi kami menunjukkan bahwa, seperti semua kepunahan massal lainnya di masa lalu di Bumi, kepunahan massal hewan yang baru dan pertama ini disebabkan oleh perubahan iklim besar," kata Evans.