Kejutan! Bulan dan Gunung Api Tercipta Akibat Hantaman Asteroid
Hide Ads

Eureka!

Kejutan! Bulan dan Gunung Api Tercipta Akibat Hantaman Asteroid

Rachmatunnisa - detikInet
Rabu, 19 Okt 2022 11:42 WIB
Temuan kawah bekas hantaman asteroid yang kemungkinan ikut membinasakan dinosaurus
Hantaman Asteroid Jadi Cikal Bakal Terbentuk Bulan dan Gunung Api (Foto: BBC World)
Jakarta -

Asteroid yang menghantam Bumi ternyata turut berperan dalam pembentukan Bulan dan gunung api. Hantaman asteroid juga berdampak dahsyat dalam peristiwa kepunahan dinosaurus.

Berbagai penelitian menunjukkan adanya hubungan antara tabrakan asteroid, peningkatan erupsi gunung berapi, dan peristiwa kepunahan massal.

Pakar Vulkanologi ITB Dr. Eng. Ir. Mirzam Abdurrachman, ST, MT dalam live Eureka! "Rahasia Gunung Api", Senin (17/10/2022) menyebutkan, sekitar 4,5 miliar tahun lalu sebuah objek menyerempet Bumi dan mengambil sebagian massa-nya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Massa (Bumi) yang terambil itulah kemudian cikal bakal terbentuknya Bulan. Ketika Bumi itu sudah coak, plat tektonik mulai bergerak di Bumi, dan sejak saat itulah gunung api lahir di Bumi," terangnya.

Kejadian serupa lainnya yang tak kalah dahsyat juga terjadi pada 65 juta tahun lalu. Tabrakan hebat asteroid memicu berbagai bencana menjadi penyebab kepunahan dinosaurus dan makhluk hidup lainnya.

ADVERTISEMENT

"Ketika meteor menumbuk Bumi kemudian terjadi musnahnya dinosaurus itu (meteor) menumbuk dan menyerempet mengambil sebagian massa (Bumi), kemudian gunung api mulai tumbuh dan bekerja," kata Mirzam.

Bukti-bukti bencana global sekitar 65 juta tahun lalu ini terkubur dalam lapisan yang tersebar di seluruh Bumi. Dalam memahami hubungan antara peristiwa vulkanik yang menyebabkan bencana, tabrakan meteorit, dan kepunahan, waktu yang akan menjawabnya.

"Kita bisa mengetahuinya dengan mudah itu sekarang, tetapi untuk mendapatkan jawaban ini, ilmuwan membutuhkan waktu sekitar dua setengah abad karena teori tektonik lempeng baru ditemukan pada tahun 1912 oleh seorang meteorologis dari Jerman Alfred Wegener," ujarnya.

Alfred Wegener pertama kali mengajukan teori ini pada tahun 1912, lalu dipublikasikan secara formal di tahun 1915, dan baru diterima khalayak tahun 1960-an.

"Tepatnya membutuhkan waktu kurang lebih 40 tahun teori itu bisa diterima sehingga kita bisa tahu bagaimana gunung api bisa lahir dan tersebar di Bumi," kata Mirzam.




(rns/fay)