Indonesia memiliki alam yang kaya dan bisa dimanfaatkan untuk menjadi sumber energi. Bukan cuma mengandalkan BBM, ada banyak energi baru dan terbarukan yang bisa digunakan oleh bangsa Indonesia dan tentunya lebih ramah lingkungan.
Dijelaskan oleh Guru Besar Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) Profesor Deendarlianto dalam 'Eureka! Edisi 9: Selamat Tinggal BBM', Senin (26/9/2022), sebenarnya, dalam konteks penggunaan energi, kita tidak bisa mengandalkan satu sumber energi saja. Apalagi, Indonesia adalah negara yang unik dan memiliki karakteristik kepulauan sehingga sumber energinya pun bisa sangat beragam. Apa saja contohnya?
1. Sumber energi angin
"Kita memiliki data yang cukup menarik juga, seperti contoh, energi angin. Energi angin bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi jika kecepatan angin pada ketinggian 7 meter itu sebesar 5 mil per detik. Itu dasarnya. Dan data membuktikan daerah-daerah seperti di NTT, Papua, kemudian di Jeneponto, itu memenuhi syarat," jabar Profesor Deen.
Sehingga daerah tersebut layak memproduksi energi berbasis energi angin. Di Sulawesi pun sudah ada yang memanfaatkan energi angin sebagai sumber energi, seperti Jeneponto dan Sidrap. Kedua daerah ini sudah memiliki windfall dan windmill dengan diameter yang sangat besar.
2. Sumber energi Matahari
Indonesia berada di daerah khatulistiwa sehingga radiasi sinar matahari cukup tinggi. Dengan begitu, pemanfaatan energi Matahari bisa cocok untuk sejumlah daerah di Indonesia yang dikenal punya curah panas yang berlebih dan punya durasi efektif hingga lebih dari 4,2 jam per hari. Contoh daerah yang cocok untuk memanfaatkan energi matahari adalah di Jawa, Papua, dan Sumatra.
3. Sumber energi panas Bumi
"Yang ketiga, kita harus ingat, Indonesia selain berada di garis khatulistiwa, kita juga berada di 'ring of fire' seperti di Jawa dan Sumatra. Sehingga, potensi panas bumi kita sangat besar,"
Data menunjukkan potensi energi panas Bumi kita mencapai sebesar 27 GigaWatt. Akan tetapi, daerah yang berada di daerah potensi sumber energi panas bumi cenderung berada jauh dari pusat perekonomian sehingga dibutuhkan sebuah skenario besar berbasis net zero emission dan adanya pemberian insentif bagi para pengembang energi panas Bumi.