Bumi kita sedang memanas. Suhu panas yang ekstrem dapat mengancam kelayakhunian di banyak wilayah di dunia, termasuk di sekitar khatulistiwa.
Pada tahap ini, bahkan jika kita dapat membatasi pemanasan global hingga 2 derajat Celcius di atas tingkat di zaman pra-industri, perkiraan baru menunjukkan daerah tropis dan subtropis, termasuk India, semenanjung Arab, dan Afrika sub-Sahara, akan mengalami suhu panas yang berbahaya hampir setiap hari pada tahun 2100.
Sementara itu, garis lintang tengah dunia akan mengalami gelombang panas yang intens setidaknya setiap tahun. Di kota Chicago, Amerika Serikat, misalnya, para peneliti memperkirakan adanya peningkatan gelombang panas berbahaya sebesar 16 kali lipat pada akhir abad ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peluang kita menghindari nasib itu? Sekitar 0,1%. Hitungan peluang ini dalam proyeksi probabilitas kita membatasi pemanasan hingga di bawah 1,5 derajat Celcius di atas suhu pra-industri. Kemungkinan besar, para peneliti mengatakan dunia akan melebihi 2 derajat Celcius pemanasan pada tahun 2050.
Dikutip dari Science Alert, Senin (29/8/2022) para peneliti mengatakan tekanan panas yang sangat berbahaya akan menjadi ciri reguler iklim di Afrika sub-Sahara, sebagian semenanjung Arab, dan sebagian besar anak benua India.
Kecuali dunia dapat bekerja sama untuk menerapkan langkah-langkah adaptasi yang cepat dan luas, kemungkinan akan ada banyak kematian. Tapi upaya kita dapat mengurangi suhu sekecil apapun tetap penting, karena setiap fraksi derajat yang lebih rendah bisa menyelamatkan nyawa.
Perkiraan terbaru menunjukkan pemanasan global bertanggung jawab atas satu dari tiga kematian terkait panas secara global. Berdasarkan tingkat ini, penelitian lain memprediksi angka kematian manusia akan mencetak rekor manusia dalam beberapa dekade mendatang karena perubahan iklim kian mengancam kita.
Pada tahun 2050, di daerah tropis, Indeks Panas yang berbahaya dapat terlampaui 50% setiap tahun. Di tahun 2100, kondisinya bisa lebih parah, karena Indeks Panas yang berbahaya bisa dilampaui pada sebagian besar hari.
Terlebih lagi, sekitar 25% dari hari-hari itu bisa sangat panas, sehingga sangat mungkin melebihi ambang batas yang sangat berbahaya.
Baca juga: Suhu Panas Bisa Picu Kanker Kulit Mematikan |
"Tanpa pengurangan emisi besar-besaran, sebagian besar daerah tropis dan subtropis global akan mengalami tingkat Indeks Panas lebih tinggi dari yang dianggap 'berbahaya' untuk sebagian besar tahun pada akhir abad ini," tulis para ilmuwan.
"Tanpa langkah-langkah adaptasi, ini akan sangat meningkatkan kejadian penyakit terkait panas dan mengurangi kapasitas kerja di luar ruangan di banyak daerah," imbuhnya.