Ketika gelombang panas dan kekeringan melanda sebagian besar Eropa, sebongkah batu dari masa lalu membuat masyarakat khawatir. Batu ini adalah sebuah peringatan seberapa parah kekeringan terjadi.
'Hunger Stone', sebutan untuk batu itu, adalah monumen hidrologi yang ditemukan di beberapa sungai di Eropa Tengah. Batu ini akan tampak jika permukaan air turun.
Batu yang berasal dari abad ke-15 hingga ke-19 ini, tertanam di dasar sungai sebagai peringatan bagi orang-orang di masa depan jika kekeringan parah melanda. Artinya, jika batu itu sampai terlihat muncul, warga harus bersiap menghadapi kemungkinan terburuk akibat surutnya air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari IFL Science, Kamis (18/8/2022) beberapa batu juga menampilkan tanda air yang merinci tanggal kekeringan sebelumnya. Data ini menarik bagi sejarawan dan peneliti untuk dijadikan sebagai bukti utama.
"Kekeringan telah mengakibatkan gagal panen, kekurangan pangan, harga melambung, dan kelaparan bagi orang miskin. Sebelum tahun 1900, kekeringan ditandai pada batu tersebut di tahun 1417, 1616, 1707, 1746, 1790, 1800, 1811, 1830, 1842, 1868, 1892, dan 1893," kata ahli geografi dari University of Masaryk menjelaskan salah satu Hunger Stone paling terkenal dalam studi tahun 2013 tentang kekeringan dalam sejarah Ceko.
Batu itu terletak di Sungai Elbe di Kota Decin, Ceko utara, tidak jauh dari perbatasan Jerman. Pada permukaan batu tertulis kalimat 'Wenn du mich siehst, dann weine', yang jika diterjemahkan artinya kira-kira: jika kalian melihat batu ini, menangislah.
Eropa saat ini berada di tengah-tengah kekeringan terburuk dalam 500 tahun. Hampir setengah dari benua tersebut terkena dampak kekurangan curah hujan yang parah. Mereka juga bergulat dengan gelombang panas yang memecahkan rekor musim panas ini.
Tidak mengherankan, cuaca yang sangat panas dan kering ini telah mengakibatkan Hunger Stone muncul kembali di seluruh Jerman dan Republik Ceko.
Namun, ini bukan pertama kalinya Hunger Stone muncul. Pada tahun 2018, Eropa mengalami serangan gelombang panas dan kekeringan lagi yang juga membuat batu ini muncul ke permukaan.
Kekeringan adalah ciri berulang dari iklim Eropa, tetapi kita tahu bahwa segala sesuatunya sangat kering pada Periode Abad Pertengahan Akhir.
Sebuah studi dari tahun 2015 mengamati lingkaran pohon untuk menemukan bahwa Eropa Tengah mengalami kekeringan besar tanpa henti pada abad ke-11 dan pertengahan ke-15 Masehi. Mungkin tidak mengherankan bahwa Hunger Stone menjadi ciri umum sungai-sungai Eropa Tengah di sekitar waktu ini, seolah-olah untuk mempersiapkan penduduk setempat menghadapi masa-masa sulit.
Lebih jauh, ketika krisis iklim memburuk, beberapa wilayah planet ini harus menanggung serangan gelombang panas yang lebih lama, lebih intens, dan lebih luas. Pemanasan global juga akan mengubah pola cuaca dan angin Eropa, sehingga kemungkinan besar sistem tekanan udara akan terjebak di atas benua, menciptakan periode panjang yang tidak normal tanpa curah hujan.
(rns/fay)