Hewan Aneh! Cacing Kok Doyan Makan Plastik
Hide Ads

Hewan Aneh! Cacing Kok Doyan Makan Plastik

Rachmatunnisa - detikInet
Jumat, 24 Jun 2022 07:45 WIB
cacing
Hewan Aneh! Cacing Kok Doyan Makan Plastik. Foto: Scientific American
Jakarta -

Ilmuwan di University of Queensland Australia menemukan bahwa superworm yang merupakan larva dari Kumbang Jerman (Zophobas morio) ternyata sangat suka memakan polistiren, salah satu bentuk plastik yang paling umum digunakan untuk bahan kemasan dan peralatan makan sekali pakai.

Hasil studi menunjukkan, enzim usus mereka memunculkan harapan untuk pengembangan teknologi daur ulang plastik yang lebih canggih. Pemimpin penelitian Chris Rinke menyebutkan, laporan sebelumnya telah menunjukkan, bahwa waxworm kecil dan ulat hongkong (mealworm) memiliki rekam jejak yang baik dalam memakan plastik.

Para peneliti telah menemukan bahwa cacing super ini dapat bertahan hidup hanya dengan diet polistiren, yang digunakan dalam beragam produk, mulai dari cangkir hingga kacang kemasan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemampuan cacing untuk memproses plastik menunjukkan bahwa plastik sangat efisien dipecah di saluran pencernaan makhluk itu. Mereka pada dasarnya seperti mesin pemakan," kata Rinke seperti dikutip dari Scientific American.

Dalam studinya, peneliti membagi 135 makhluk itu menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama hanya diberi dedak gandum, yang kedua hanya diberi makan polistiren lunak, dan yang ketiga tidak diberi apa-apa.

ADVERTISEMENT

Semua cacing dipantau untuk melihat adanya aktivitas kanibalisme dan anggota kelompok yang tidak diberi makan apa-apa diisolasi satu sama lain. Hasilnya, larva yang diberi makan dedak secara signifikan lebih sehat daripada rekan mereka yang diberi makan plastik atau yang tidak diberi makan.

Lebih dari dua kali lipat berat badan mereka selama tiga minggu kemudian dipantau. Setelah itu, beberapa cacing dari masing-masing kelompok disisihkan untuk tumbuh menjadi kumbang.

Sembilan dari 10 cacing yang diberi makan dedak berhasil tumbuh menjadi kumbang dan mempertahankan mikrobioma usus paling beragam dari ketiga kelompok. Sedangkan larva yang diberi makan plastik, pertumbuhannya kurang menggembirakan. Tetapi bobot mereka masih lebih berat daripada cacing yang kelaparan, dan dua pertiga dari mereka tumbuh menjadi kumbang.

"Jelas bahwa polistiren adalah makanan yang buruk untuk larva. Tetapi tampaknya mereka dapat mengekstrak setidaknya beberapa energi dari materi plastik," kata Rinke.

Ia dan rekan-rekannya tidak menyarankan cacing super dilepaskan begitu saja ke tempat pembuangan sampah untuk mengunyah tumpukan plastik. Inti dari penelitian ini adalah menemukan bahwa mikrobioma usus cacing yang unik mungkin memegang kunci untuk mengembangkan proses kimia untuk mengurai bahan tersebut.

Para peneliti berencana menggunakan data studi ini sebagai dasar untuk memverifikasi secara eksperimental apa yang dilakukan setiap enzim bakteri yang diidentifikasi terhadap plastik dan bagaimana semua enzim menjadi cara paling efisien untuk memecah limbah plastik di dunia.




(rns/afr)