Hujan deras di timur laut Brasil telah menewaskan sedikitnya 79 orang dan puluhan lainnya hilang. Pakar cuaca mengungkap penyebab terjadinya hujan super lebat ini.
Dikutip dari AFP, Senin (30/5/2022) ahli meteorologi Estael Sias mengatakan hujan lebat yang melanda Negara Bagian Pernambuco adalah dampak dari fenomena musiman khas yang disebut Gelombang Timur. Dampaknya pada tingkat lebih rendah, juga dirasakan di empat negara bagian timur laut lainnya.
"Ini adalah area 'gangguan atmosfer' yang bergerak dari benua Afrika ke wilayah pesisir timur laut Brasil. Di wilayah lain di Atlantik, ketidakstabilan ini membentuk badai, tetapi di timur laut Brasil memiliki potensi banyak hujan dan bahkan badai petir," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Antara Jumat (27/5) malam dan Sabtu (28/5) pagi, volume curah hujan mencapai 236 milimeter di beberapa bagian di Pernambuco. Kota Recife menerima 236 milimeter hujan antara Jumat malam hingga Sabtu pagi. Itu setara dengan lebih dari 70% dari perkiraan untuk seluruh curah hujan bulan Mei di kota tersebut.
Badan cuaca di Brasil yaitu Institut Meteorologi Nasional Brasil (Inmet) mempertahankan peringatan Red Alert hingga Minggu (29/5) di Pernambuco. Red Alert merupakan peringatan tertinggi untuk banjir dan tanah longsor.
Sementara itu, Badan Air dan Iklim Pernambuco mengatakan, situasinya bisa memburuk karena hujan akan terus berlanjut selama 24 jam ke depan di negara bagian itu.
Selama setahun terakhir, ratusan warga Brasil tewas dalam banjir dan tanah longsor yang disebabkan oleh hujan deras.
Pada Februari 2022 lalu, lebih dari 230 orang tewas di Kota Petropolis, ibu kota musim panas abad ke-19 Brasil, di negara bagian Rio de Janeiro.
Hujan deras mengubah jalan-jalan di daerah itu menjadi sungai yang mengalir deras dan memicu tanah longsor di lingkungan lereng bukit yang buruk yang menyapu hampir semua yang ada di jalurnya.
(rns/fay)