Ternyata, Erupsi Tonga Bikin Badai Super Kuat di Atmosfer!

Gunung Hunga Tonga-Hunga Ha'apai erupsi awal tahun ini. Letusan itu, mengirimkan tsunami dahsyat melintasi Samudra Pasifik pada 15 Januari 2022 silam. Tidak hanya menyemburkan ratusan juta ton abu vulkanik ke stratosfer, letusan ini juga menghasilkan gelombang kejut yang mencapai ionosfer planet, lapisan terluar atmosfer di ketinggian hingga 650 kilometer!

Gelombang kejut ini sangat kuat sehingga memicu angin dengan kecepatan mengejutkan hingga 720 km/jam, pada ketinggian hingga 190 km. Padahal, badai terkuat di Bumi 'hanya' mencapai kecepatan angin maksimum sekitar 320 km/jam. Ketinggian 190 km ini bahkan berada jauh di atas batas resmi ruang angkasa, yang disebut garis Karman, yang berada di ketinggian kurang lebih 100 km.

"Saya tidak berpikir ada di antara kita yang mengharapkan untuk melihat sesuatu yang sebesar ini," kata Brian Harding, seorang fisikawan di University of California, Berkeley, dan penulis utama studi baru yang menjelaskan pengamatan tersebut kepada Space.com, Selasa (17/5/2022).

"Kami memperkirakan gangguannya kecil, seperti riak kecil yang masuk ke ionosfer," lanjutnya.

Harding bekerja dengan data dari misi NASA yang disebut Ionospheric Connection Explorer (ICON). Jika sebelumnya, para ilmuwan kebanyakan mengira bahwa ionosfer tidak terlalu dipengaruhi kondisi planet kita dan hanya terpengaruh oleh aktivitas matahari, nyatanya gangguan yang terdeteksi setelah letusan Hunga Tonga-Hunga Ha'apai sangat signifikan.

Letusan Hunga Tonga adalah salah satu letusan gunung berapi paling kuat yang mengguncang Bumi. Ledakan itu dapat terdengar pada jarak lebih dari 10.000 km, dan gelombang tekanan yang dihasilkannya mengelilingi planet empat kali. 'Untungnya', bencana ini hanya makan tiga korban jiwa dalam tsunami yang dipicu oleh letusan. Meskipun begitu, kerusakan yang ditimbulkan gelombang ini sangat terasa terutama di Tonga Polinesia.