Teleskop luar angkasa, Hubble, mendeteksi sebuah komet berukuran raksasa yang pernah terlihat.
Komet yang dimaksud adalah C/2014 UN271 atau Bernardinelli-Bernstein yang membentang sekitar 129 km persegi. Sebagai gambaran betapa besarnya objek tersebut, itu setara dengan luas wilayah Jakarta Barat yang hanya 124,4 km persegi.
Bahkan, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengungkapkan bahwa komet Bernardinelli-Bernstein itu punya inti 50 kali lebih besar dari rata-rata komet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Komet ini benar-benar puncak gunung es bagi ribuan komen yang terlalu redup untuk dilihat di bagian Tata Surya yang lebih jauh," kata David Jewitt, seorang astronomi dari University of California, Los Angeles (UCLA) dikutip dari Space, Kamis (14/4/2022).
"Kami selalu menduga komet ini ukurannya besar, karena sangat terang pada jarak yang begitu jauh. Sekarang kami memastikannya," sambungnya.
Bagi warga Bumi harap tenang, komet Bernardinelli-Bernstein ini tidak akan mengancam. Sebab jarak objek yang meluncur dengan kecepatan 33.500 km/jam itu jauh dari planet ini.
NASA mengatakan komet Bernardinelli-Bernstein arahnya ke Matahari selama lebih dari satu juta tahun. Adapun yang paling dekat dengan Bumi itu jaraknya sekitar 1,6 miliar km yang tidak dicapai sampai tahun 2031.
Sebelum menasbihkan komet Bernardinelli-Bernstein yang paling besar saat ini, ukuran komet jumbo disematkan kepada C/2002 VQ94 yang terlihat pada tahun 2002 yang diperkirakan punya diameter 96 km.
Asal Usul Nama Komet Bernardinelli-Bernstein
Raksasa baru komet ini pertama kali diamati tahun 2010. Beberapa tahun kemudian, astronom Pedro Bernadinelli dan Gary Bernstein menemukan objek tersebut dalam data arsip yang dikumpulkan oleh Dark Energy Survey di Cerro Tololo Inter-American Observatory di Chili.
Sejak penemuan itu, komet Bernardinelli-Bernstein dipelajari dengan berbagai instrumen, termasuk memanfaatkan teleskop dara dan teleskop luar angkasa seperti Hubble.
Komet ini juga dijuluki 'bola salju kotor' karena terdiri dari material batu, es, dan puing-puing lainnya. Titik orbit komet Bernardinelli-Bernsteinsekitar 3,2 miliar km dari Matahari, di mana objek ini memiliki sekitar minus 211 derajat celcius.
![]() |
Meskipun sangat dingin, suhu itu terbilang hangat, sebab memungkinkan karbon monoksida menyublim, sebuah proses bahan padat menjadi gas dari permukaan batu komet.
"Kami menduga komet itu mungkin cukup besar, tetapi kami membutuhkan data terbaik untuk mengonfirmasi hal ini," kata peneliti.
Pada akhirnya, timnya menggunakan Hubble untuk mengambil lima foto komet pada 8 Januari 2022 dan terbukti bahwa komet Bernardinelli-Bernstein yang terbesar saat ini. Bukan tidak mungkin ada objek luar angkasa lainnya yang lebih besar lagi dari komet Bernardinelli-Bernstein.
Tonton juga Video: Sekali Seumur Hidup! Hari Ini Puncak Komet Neowise Lintasi Bumi