Sungai liar di Brasil kedatangan hewan transgenik yang membuat warga sekitar ketakutan. Di dalam aliran sungai itu, hilir mudik ikan zebra glow in the dark alias bisa menyala dalam gelap.
Sejauh ini ikan zebra yang dimodifikasi secara genetik bisa menyala itu tampaknya tidak terlalu mengganggu dibandingkan spesies invasif lainnya, dan mungkin tidak lebih buruk dibandingkan ikan zebra yang tidak dimodifikasi.
Bagi sebagian orang, bahkan warna indah ikan karang tropis saja tidak cukup cerah. Karena alasan itu, ikan zebra dimodifikasi untuk memproduksi protein fluoresen yang bisa menyala, dan dijual untuk pasar dan industri akuarium rumahan.
Baca juga: Seram, Fenomena Ikan Mas Jadi 'Mutan' |
Sayangnya, baik pemilik maupun penjual ikan akuarium ini tidak bertanggung jawab atas kepemilikan ikan-ikan ini. Setidaknya 70 ikan akuarium non-asli telah ditemukan di perairan pedalaman Brasil, 31 di antaranya diketahui telah menetap di ekosistem baru mereka.
Dikutip dari IFL Science, dalam sebuah makalah yang diterbitkan di Studies on Neotropical Fauna and Environment, ikan zebra yang bersinar kini telah ditambahkan ke dalam daftar tersebut.
Zebrafish atau ikan zebra adalah hewan model yang banyak digunakan oleh para ilmuwan karena mereka mudah dibesarkan di laboratorium, larvanya transparan, dan diketahui banyak catatan tentang genetika mereka.
Pada akhir 1990-an, National University of Singapore menunjukkan bahwa jika Anda menambahkan gen dari ubur-ubur dan anemon laut ke ikan zebra, mereka masing-masing akan bersinar merah dan hijau.
Perusahaan Texas Yorktown Technologies melihat pasar ini, dan mulai menjual ikan zebra berwarna yang dinamai GloFish. Sejak itu, mereka memperluas pilihan warna yang ditawarkan.
Beberapa ikan akuarium luminescent yang bersaing telah memasuki pasar sejak itu, dengan menggunakan ikan zebra dan spesies lainnya. Laporan ikan bercahaya di alam liar sebenarnya sudah ada sejak tahun 2013. Ikan transgenik pun telah dilarang di Brasil sejak 2017, namun hukum tidak ditegakkan.
Dr André Magalhães dari Universidade Federal de Sao Joa del Rey dan rekan penulis menyurvei lima anak sungai di ekoregion air tawar Paraíba do Sul Brasil. Wilayah ini dipilih karena dekat dengan pusat akua kultur hias yang sangat besar, di mana ikan diketahui sering melarikan diri selama pelepasan air, kadang-kadang menetap di perairan terdekat. Iklim yang hangat dan relatif stabil bersahabat dengan ikan zebra.
"Ikan zebra merah ditemukan di empat lokasi dan hijau di tiga lokasi, tetapi hanya di dua anak sungai mereka cukup umum untuk dipelajari lebih lanjut. Kedua jenis ikan, terutama jenis hijau, memiliki berbagai macam makanan di perut mereka, terutama larva invertebrata air," ujarnya.
Hampir sepanjang tahun mereka tampaknya mampu bereproduksi, dan sebagai hewan yang berkembang biak dengan luar biasa, jumlah mereka berpotensi untuk tumbuh dengan cepat.
Di sisi lain, ditemukan catatan pengurangan drastis jumlah ikan juvenil. Penulis mengaitkan hal ini dengan kurangnya area bervegetasi di mana larva ikan zebra biasanya berkembang biak.
"Kami khawatir jika GloFish menjadi cukup melimpah, mereka dapat menjadi ancaman bagi beberapa invertebrata asli, atau mengalahkan spesies lokal. Perairan tempat mereka ditemukan bebas dari pemangsa, tetapi warnanya bisa menarik perhatian yang tidak diinginkan jika menyebar lebih jauh," ujarnya.
Sebuah studi tahun 2015 memperkirakan protein luminescent yang membuat ikan bersinar akan mengakibatkan kerugian di alam liar. Namun, setiap spesies yang tidak memiliki pemangsa lokal dapat menjadi bencana di lingkungan baru, dan kemungkinan satu warna atau lainnya akan membantu spesies transgenik mengambil alih.
Simak Video "Video: Momen Warga Blitar Berburu Ikan Mabuk di Sungai Brantas"
(rns/afr)