.webp)
Peristiwa anomali cuaca menyebabkan Gunung Pirenia di Eropa diselimuti pasir dari Gurun Sahara. Hal ini menyebabkan gunung bersalju tersebut berwarna oranye kecoklatan.
Pirenia adalah pegunungan di Eropa barat daya yang membentuk perbatasan alami antara Prancis dan Spanyol. Pirenia memisahkan Semenanjung Iberia dari benua Eropa, dan terbentang sekitar 430 km dari Teluk Biscay hingga Laut Tengah.
Baca juga: Langka, Turun Salju di Gurun Sahara |
Saat ini, awan debu dari Gurun Sahara telah menyebar ke seluruh Eropa dan sekarang telah menutupi Pirenia. Para pemain ski dan peseluncur salju memanfaatkan momen langka akibat cuaca aneh ini untuk mengabadikannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di resor ski Piau-Engaly di Prancis selatan, sejumlah orang melaporkan lapisan pasir tipis dari Gurun Sahara menyebabkan salju berubah warna menjadi oranye terang.
 Foto: Daily Star |
Debu Sahara yang tertiup jauh oleh angin kencang, merupakan campuran pasir dan debu dari Gurun Sahara, dan kini melapisi dataran resor ski yang biasanya berwarna putih.
Diutip dari Daily Star, perubahan warna mencolok yang terjadi di resor ski telah menciptakan pengalaman unik bagi para pengunjung. Sam Esteve, atlet juara Eropa ganda dan kru snowboarding In Pow We Trust mengambil beberapa foto dan video mereka menuruni gunung salju yang bertabur pasir.
 Foto: Daily Star |
Fenomena tersebut telah mencapai Inggris dan sejumlah negara Eropa lainnya. Spanyol bahkan melaporkan badai debu telah mengubah langit menjadi warna oranye berpasir.
"Setelah terangkat dari tanah oleh angin kencang, awan debu dapat mencapai ketinggian yang sangat tinggi dan diangkut ke seluruh dunia, meliputi ribuan mil," tulis sebuah laporan.
Agar permukaan salju kembali putih dan normal, debu harus jatuh ke tanah. Untuk itu, diperlukan hujan untuk membersihkannya.
(rns/rns)
