Kata Rusia Soal Ancaman Tinggalkan Astronaut AS di Antariksa

Lembaga antariksa Rusia, Roscosmos, jadi berita lantaran ada video yang menayangkan ancaman bahwa astronaut Amerika Serikat akan mereka tinggalkan di stasiun antariksa International Space Station (ISS). Rusia pun angkat bicara soal ini.

Seperti diberitakan, kepala lembaga antariksa Rusia Dmitry Rogozin telah mengancam untuk meninggalkan astronaut NASA Mark Vande Hei di ISS sebagai aksi balasan sanksi AS yang dijatuhkan untuk Rusia. Itu ditayangkan di media Rusia.

Vande Hei dijadwalkan kembali ke Bumi pada 30 Maret mendatang bersama dua kosmonot Rusia, Pyotr Dubrov dan Anton Shkaplerov. Mereka memakai kapsul Rusia, Soyuz MS-19 dengan lokasi pendaratan di Kazakhstan.

Dalam kabar terbaru, kantor berita TASS di Rusia menyatakan bahwa Roscosmos masih akan menjalankan rencana semula, yakni membawa kembali Vande Hei dari ISS dengan pesawat Soyuz mereka.

"Astronaut Amerika Serikat, Mark Vande Hei akan kembali pulang di pesawat Soyuz MS-19 bersama dengan astronaut Rusia pada tanggal 30 Maret. Roscosmos tidak pernah membiarkan siapa pun meragukan keandalan mereka sebagai mitra," sebut TASS yang dikutip detikINET dari Futurism, Selasa (15/3/2022).

Dengan demikian, NASA dan keluarga Vande Hei bisa tenang setelah sempat panik. "Sungguh ancaman yang mengerikan. Saat pertama saya mendengarnya, saya menangis. Kami pun banyak berdoa," kata ibu Mark, Mary, yang berumur 77 tahun.

Andaikan Rusia benar-benar mewujudkan ancamannya, masih ada alternatif untuk membawa pulang Vande Hei. Masih ada beberapa astronaut AS yang saat ini ada di antariksa, juga dua astronaut Jerman. Vande Hei bisa menumpang kendaraan mereka atau bisa pula jika diperlukan, menunggu jemputan dari SpaceX.

Bagaimanapun, ancaman Rusia itu, baik dimaksudkan sebagai candaan atau bukan, tetap memantik rasa kecewa terutama dari pihak Amerika.

"Hal itu membuat marah saya, bahwa sebuah negara yang telah bermitra internasional selama 20 tahun dengan kita, punya waktu untuk membuat video untuk mengancam meninggalkan salah satu kru yang ada di bawah tanggung jawab mereka di ISS," kata mantan astronaut NASA, Scott Kelly.