Reaktor Chernobyl di Ukraina Direbut Rusia, Ini Bahaya untuk Dunia

Rachmatunnisa - detikInet
Jumat, 25 Feb 2022 16:43 WIB
Pemandangan Chernobyl dari langit. Foto: CNN
Jakarta -

Setelah peluncuran invasi Rusia terhadap Ukraina, Kamis (24/2), pasukan Rusia merebut pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl yang tidak digunakan lagi. Para pengamat dan ilmuwan menyoroti bahaya jatuhnya Chernobyl ke tangan Rusia.

Reaktor 4 Chernobyl meleleh pada tahun 1986. Bencana ini menewaskan 31 orang dan mengirimkan gumpalan radioaktif ke seluruh Eropa yang berpotensi menyebabkan ribuan kematian dini lainnya.

Chernobyl berhenti menjadi situs aktif pembangkit listrik pada tahun 2000. Namun pendudukannya, bahkan sebagai fasilitas yang tidak terpakai dan berpenghuni, menawarkan sejumlah wawasan tentang tenaga nuklir di Ukraina, perang, dan potensi risiko dari pertempuran di sekitar infrastruktur lama.

Mengapa Rusia merebut Chernobyl?

Penangkapan Chernobyl oleh Rusia tidak terlalu terkait dengan ambisi menguasai zat radioaktif tertentu, melainkan lebih kepada letak geografisnya yang dianggap strategis.

Pripyat, kota hantu yang dievakuasi tempat fasilitas Chernobyl berada, terletak di sepanjang jalan raya langsung ke ibu kota Ukraina, Kyiv. Kota ini juga dikelilingi rawa-rawa.

Lokasi ini jelas diandalkan di sisi barat sungai, memungkinkan Rusia untuk mengarahkan tank, kendaraan lapis baja, dan artileri ke posisinya, tanpa tertelan atau terjebak di sebagian besar rawa-rawa.

Saat helikopter Rusia dan pesawat lain berlomba di depan untuk mengamankan bandara, pasukan darat yang bergerak lebih lambat mengambil dan mempertahankan rute aman di antara medan yang sulit. Chernobyl, kebetulan menjadi area yang lebih aman, dan merupakan salah satu wilayah yang berada di sepanjang rute penting.

Selanjutnya: Apa yang Terkandung di Chernobyl dan Bahaya Lain yang Mengintai




(rns/fay)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork