Ketegangan di Ukraina timur dan meningkatnya kekhawatiran negara-negara Barat akan invasi Rusia, mungkin tidak akan berdampak signifikan pada Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) atau kerja sama AS-Rusia di luar angkasa.
Hal ini disampaikan Scott Pace, mantan Head of National Space Council AS, seperti dikutip dari PBS News Hour. Pace yang kini menjadi Director of the Space Policy Institute di George Washington University mengatakan, stasiun luar angkasa sebagian besar telah "diisolasi" dari peristiwa politik.
"Ada kemungkinan untuk membayangkan pemutusan hubungan dengan Rusia yang akan membahayakan stasiun luar angkasa, tetapi itu akan berada pada tingkat hubungan diplomatik yang menurun," kata Pace.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu akan menjadi pilihan terakhir, jadi saya tidak benar-benar melihat itu (pemutusan kerja sama dengan Rusia) akan terjadi kecuali ada konfrontasi militer yang lebih luas," sambungnya.
ISS merupakan kemitraan internasional dari lima badan antariksa dari 15 negara, termasuk Kanada, beberapa negara di Eropa, Jepang, Rusia dan AS. Diluncurkan pada tahun 1998, stasiun luar angkasa ini berubah menjadi kompleks berukuran hampir sebesar lapangan sepak bola, dengan delapan mil kabel listrik, satu hektar panel surya dan tiga laboratorium berteknologi tinggi.
Tahun 2020 menandai dua dekade keberadaan ISS yang menjadi tempat para astronaut hidup dan bekerja di orbit. Awak pertama, astronaut AS Bill Shepherd dan kosmonaut Rusia Sergei Krikalev dan Yuri Gidzenko meluncur dari Kazakhstan pada 31 Oktober 2000. Dua hari kemudian, mereka membuka pintu stasiun ruang angkasa, dan saling berjabat tangan sebagai simbol kesatuan.
Astronaut AS-Rusia Bersatu
Ketiga astronaut itu bekerja sama dengan baik, meski terkadang ketegangan muncul di antara dua Kontrol Misi, di Houston, AS dan di luar Moskow, Rusia.
Shepherd, selama diskusi panel NASA dengan rekan-rekannya, mengatakan bahwa dia sangat frustrasi jika menghadapi perintah yang saling bertentangan, sehingga dia bersikeras astronaut di ISS harus diperintah dengan satu rencana.
Sementara itu, awak Rusia tetap datang dan pergi setelah bencana Columbia NASA pada tahun 2003 dan setelah pesawat ulang-alik tersebut pensiun pada tahun 2011.
"Ini adalah cara melakukan upaya bersama tetapi kekuatan itu tidak terbatas dan konflik terestrial di Bumi masih bisa menghalangi. Ruang semakin penting bagi kehidupan kita sehari-hari dan itu adalah sesuatu yang harus disadari semua orang," kata Pace.
Awal tahun ini, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, yang memimpin pertemuan Dewan NATO-Rusia di Brussel, mengatakan dia tertarik untuk membahas cara-cara untuk mencegah insiden atau kecelakaan militer berbahaya yang melibatkan Rusia dan sekutu Barat, untuk mengurangi ancaman luar angkasa dan dunia maya, serta menetapkan batasan pada penyebaran rudal dan inisiatif pengendalian senjata lainnya.
Ada kekhawatiran yang diangkat di Kongres ini, tentang dampak konflik atas Ukraina terhadap ISS. Anggota parlemen telah secara khusus mengecualikan kerja sama ruang angkasa dari sanksi sebelumnya dan diperkirakan membuat argumen serupa yang menentang penargetan itu ketika pemerintah mempertimbangkan langkah selanjutnya atas Ukraina.
Pada Rabu (23/2), Rusia diketahui mulai mengevakuasi kedutaan besarnya di Kyiv, dan Ukraina mendesak warganya untuk meninggalkan Rusia. Anggota parlemen Rusia memberi wewenang kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menggunakan kekuatan militer di luar negaranya dan Presiden AS Joe Biden serta para pemimpin Eropa merespons dengan menjatuhkan sanksi pada oligarki dan bank Rusia.
Kedua pemimpin memberi isyarat bahwa konfrontasi yang lebih besar bisa terjadi di depan mata. Putin belum melepaskan kekuatan 150.000 tentara yang berkumpul di tiga sisi Ukraina, sementara Biden menahan sanksi terberat yang dapat menyebabkan gejolak ekonomi bagi Rusia, tetapi mengatakan mereka akan melanjutkan jika ada agresi lebih lanjut.
Sanksi tersebut menggarisbawahi urgensi yang dirasakan oleh negara-negara Barat untuk menumpulkan konflik. Saat ini, ada empat astronaut NASA, dua kosmonaut Rusia dan satu astronaut Eropa di ISS.
(rns/afr)