Pandemi Flu Rusia Seabad Silam Mungkin Disebabkan Virus Corona
Hide Ads

Pandemi Flu Rusia Seabad Silam Mungkin Disebabkan Virus Corona

Rachmatunnisa - detikInet
Kamis, 17 Feb 2022 14:50 WIB
Corona Viruses against Dark Background
Foto: Getty Images/loops7
Jakarta -

Pada tahun 1889, penyakit pernapasan misterius muncul di Rusia dan kemudian menyebar ke seluruh dunia. Penyakit ini memicu setidaknya tiga gelombang infeksi selama beberapa tahun. Sekarang, beberapa ilmuwan menduga bahwa "flu Rusia" mungkin sebenarnya disebabkan oleh pandemi coronavirus yang mirip dengan SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.

Dugaan ini tentu bukan tanpa sebab. Ada beberapa persamaan yang mudah ditarik di antara kedua pandemi. Misalnya, selama pandemi flu Rusia, sekolah dan tempat kerja ditutup karena banyaknya orang yang terinfeksi. Mereka yang terinfeksi sering merasakan kehilangan indra perasa dan penciuman, dan beberapa mengalami gejala berkepanjangan yang bertahan selama berbulan-bulan.

Menurut catatan sejarah yang mencakup catatan kesehatan pemerintah, surat kabar, dan artikel jurnal, secara umum, flu Rusia tampaknya membunuh jauh lebih banyak orang tua daripada anak-anak. Ini berbeda dengan virus influenza yang cenderung sama fatalnya bagi kedua kelompok usia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peter Palese, seorang peneliti flu dan profesor kedokteran di Icahn School of Medicine di Mount Sinai di New York, mengatakan bahwa meski ciri-ciri pandemi flu Rusia sangat mirip dengan pandemi saat ini, dugaan bahwa flu Rusia mungkin disebabkan oleh virus Corona masih bersifat spekulatif.

Beberapa ahli menggemakan sentimen ini, tetapi yang lain mengatakan mereka menduga bahwa meskipun mungkin ada bukti kuat untuk mendukung gagasan tersebut, sejauh ini bukti tersebut belum ditemukan.

ADVERTISEMENT

Dr. Jeffery Taubenberger, kepala bagian patogenesis dan evolusi virus di National Institute of Allergy and Infectious Diseases, dan John Oxford, profesor emeritus virologi di Queen Mary, University of London, sedang mencari bukti tersebut.

Mereka telah menggali sampel jaringan paru-paru yang diawetkan sebelum pandemi flu 1918, mencari sisa-sisa virus influenza dan virus Corona. Di antara jaringan ini, mereka berharap dapat menemukan virus flu Rusia yang sulit dipahami.

Scott Podolsky, seorang profesor kesehatan global dan kedokteran sosial di Harvard Medical School, dan Dominic W. Hall, kurator Warren Anatomical Museum di Harvard, juga mencari jaringan paru-paru yang diawetkan dari periode waktu yang sama.

Jika materi genetik dari virus flu Rusia muncul di paru-paru ini, itu mungkin memberikan petunjuk tentang bagaimana pandemi berakhir, karena liputan berita dari waktu itu hanya memberikan sedikit petunjuk.

Dan jika pandemi akhir abad ke-19 disebabkan oleh virus Corona, beberapa ilmuwan berpikir bahwa virus tersebut mungkin masih beredar sebagai salah satu dari empat virus Corona yang menyebabkan flu biasa, bukan penyakit parah.




(rns/rns)