Penampakan Langka Bayi Hiu Hantu Terabadikan Kamera
Hide Ads

Penampakan Langka Bayi Hiu Hantu Terabadikan Kamera

Rachmatunnisa - detikInet
Kamis, 17 Feb 2022 05:40 WIB
Bayi hiu hantu
Foto: National Institute of Water and Atmospheric Research
Jakarta -

Sebuah penampakan mengejutkan muncul di lepas pantai timur Pulau Selatan Selandia Baru. Sekelompok ilmuwan menemukan bayi hiu hantu atau ghost shark yang sangat langka.

Makhluk ini merupakan penemuan para ilmuwan National Institute of Water and Atmospheric Research (Niwa) pada Selasa (15/2) waktu setempat, saat melakukan survei di dekat Chatham Rise di lepas Pulau Selatan.

Hiu hantu langka yang juga dikenal sebagai chimaeras, adalah kerabat hiu dan pari, dan terutama ditemukan di perairan yang sangat dalam, yang berarti mereka jarang terlihat oleh manusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, seperti dikutip dari 7News, para ilmuwan ini berhasil menemukan bayi hiu hantu yang baru menetas ini di kedalaman sekitar 1200 meter dan mengabadikannya.

Ilmuwan Perikanan Niwa Dr Brit Finucci adalah bagian dari tim yang membuat penemuan itu, dan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ini adalah penemuan yang sangat langka dan menarik.

ADVERTISEMENT
Bayi hiu hantuContoh kapsul telur hiu hantu. Foto: Brit Finucci

"Bisa dibilang hiu hantu ini baru menetas karena perutnya penuh kuning telur, cukup mencengangkan," ujarnya takjub.

"Sebagian besar hiu hantu air dalam dikenal sebagai spesimen dewasa neonatus jarang dilaporkan sehingga kami hanya tahu sedikit tentang mereka," sambungnya.

Dr Finucci menambahkan, temuan itu akan membantu para ilmuwan untuk mempelajari ikan laut dalam yang langka dengan lebih baik.

"Dari spesies chimaera yang dipelajari lebih baik, kita tahu bahwa usia remaja dan dewasa dari spesies ini bisa memiliki kebutuhan makanan dan habitat yang berbeda," katanya.

"Hiu muda muda juga terlihat berbeda dengan yang dewasa, memiliki pola warna yang khas. Menemukan hiu hantu ini akan membantu kita lebih memahami biologi dan ekologi kelompok misterius ikan air dalam ini," sebutnya.

Dr Finucci mengatakan, diperlukan penelitian, pengujian lebih lanjut, dan analisis genetik untuk menentukan bermacam hal dengan tepat mengenai spesies ini.




(rns/rns)