Bulan lalu, seorang astronom mengatakan roket Falcon 9 milik SpaceX akan menabrak Bulan setelah tujuh tahun terombang-ambing di luar angkasa. Kini astronom itu mengubah prediksinya dan mengatakan bahwa roket yang akan menabrak Bulan ternyata milik China.
Update ini datang dari Bill Gray, astronom dan pelacak asteroid, yang sudah mengikuti perjalanan objek ini sejak Maret 2015. Ia mengatakan objek ini pertama kali ditemukan oleh Catalina Sky Survey, sebuah program yang menggunakan teleskop dekat Tucson, Arizona untuk mencari asteroid yang berpotensi berbahaya.
Sempat dikira objek luar angkasa alami, Gray akhirnya memastikan bahwa ini merupakan objek buatan manusia karena mengorbit Bumi. Ia pun memberikan kode WE0913A untuk objek misterius ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berkat beberapa petunjuk, Gray dan astronom lainnya mengira bahwa objek ini merupakan upper stage roket Falcon 9 yang meluncur pada Februari 2015 untuk membawa satelit DSCOVR. Roket itu rupanya melewati Bulan hanya dua hari setelah misi DSCOVR diluncurkan.
Gray mengaku proses identifikasi objek luar angkasa seperti tidak selalu solid. Ia kemudian menyadari kesalahannya ketika menerima email dari karyawan Jet Propulsion Laboratory NASA yang melacak misi luar angkasa aktif.
JPL memiliki sistem pelacaknya sendiri, dan karyawan JPL itu berargumen bahwa kemungkinan Falcon 9 melewati Bulan hanya dua hari setelah peluncuran DSCOVR sangat kecil karena lintasannya tidak mengarah mendekati Bulan.
Jadi Gray mencari misi peluncuran apa yang cocok dengan objek ini. Ia kemudian menemukan misi Chang'e 5-TI yang diluncurkan pada Oktober 2014.
Ini merupakan misi yang diluncurkan China sebagai uji coba dari misi Chang'e 5 yang yang diluncurkan pada tahun 2020 untuk membawa pulang sampel dari Bulan. Misi pada tahun 2014 itu diluncurkan menggunakan roket Long March 3C.
Setelah merekonstruksi ulang orbit dan lintasan misi, Gray menyadari bahwa roket Long March 3C yang meluncurkan misi Chang'e 5-TI merupakan misi yang paling sesuai dengan objek misterius ini, bukan roket Falcon 9 milik SpaceX.
"Saya pikir kami dapat mengatakan bahwa kami memiliki rantai bukti yang sangat kuat," kata Gray, seperti dikutip dari The Verge, Senin (14/2/2022).
"Meneliti kembali orbit peluncuran untuk wahana antariksa China cukup masuk akal. Itu berakhir dengan orbit yang melewati Bulan pada waktu yang tepat setelah peluncuran," pungkasnya.
(vmp/vmp)