.webp)
Berdasarkan pemantauan dan inspeksi yang dilakukan ke RSUD dr Soetomo (RSDS), fasilitas uji untuk vaksin Merah Putih dinilai sudah siap menjalani riset lebih lanjut. Apa itu vaksin Merah Putih yang telah disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) untuk uji klinis Fase I dan II?
Vaksin Merah Putih merupakan vaksin yang dikembangkan oleh peneliti Indonesia guna memenuhi kebutuhan vaksin COVID-19 di Tanah Air. Pada prosesnya, pengembangan vaksin Merah Putih turut melibatkan berbagai institusi seperti Universitas Airlangga (Unair) dan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia
Kepala BPOM Penny K Lukito pada Senin (7/2/2022) mengumumkan BPOM telah menerbitkan Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) vaksin Merah Putih. Vaksin Merah Putih yang akan diuji klinis merupakan vaksin yang dikembangkan Unair dengan Biotis tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada lagi vaksin Merah Putih yang dikembangkan tim-tim lain seperti tim dari PRBM Eijkman-BRIN, Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Padjadjaran (Unpad) dan LIPI.
Adapun uji klinis vaksin akan diberikan pada tiga kelompok, dengan dosis yang berbeda untuk melihat mana yang memberikan respons imun paling baik. Jika Fase I dan Fase II sudah selesai, Fase III bisa dilanjutkan dengan ketentuan sudah didapatkan hasil interim penelitian.
Fase III ditargetkan bisa dimulai pada bulan April 2022, sehingga akhirnya bisa berproses mendapatkan izin darurat penggunaan dari BPOM.
Harapan publik akan lahirnya vaksin virus COVID-19 buatan Indonesia sangat tinggi. Vaksin Merah Putih diharapkan menjadi solusi jangka panjang dalam memukul balik perkembangan virus, serta menjadi kebanggaan terhadap kualitas riset nasional.
(rns/fay)
