.webp)
Letusan dahsyat gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Haʻapai di dekat Tonga menimbulkan beragam fenomena alam. Salah satunya yang membingungkan ilmuwan adalah terjadinya riak-riak gelombang di atmosfer yang belum pernah timbul sebelumnya.
Data satelit dari instrumen Atmospheric Infrared Sounder (AIRS) milik NASA menunjukkan gelombang gravitasi atmosfer yang tidak biasa sejak erupsi gunung berap bawah laut di Tonga itu.
"Hal ini sungguh sesuatu yang unik. Kami belum pernah menyaksikan hal semacam ini sebelumnya," ujar Lars Hoffmann, ilmuwan atmosfer di Julich Supercomputing Centre, Jerman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Instrumen tersebut telah beroperasi selama sekitar 20 tahun sampai saat ini dan kami belum pernah melihat pola gelombang konsentris yang bagus tersebut," tambah dia seperti dikutip detikINET dari Mirror, Jumat (21/1/2022).
 Gelombang misterius di atmosfer. Foto: NASA |
Terlihat dalam rekaman satelit, terdapat gelombang dalam bentuk lingkaran-lingkaran yang cukup rapi. Sejauh ini, ilmuwan belum dapat menemukan apa penyebabnya secara pasti dan bagaimana kaitannya dengan letusan di Tonga.
"Hal itu membuat kami penasaran. Seharusnya ada kaitannya dengan fisika, tapi kami belum mengetahuinya," sebut Corwin Wright, pakar atmosfer di University of Bath, Inggris.
Letusan gunung berapi bawah laut di dekat Tonga memang menyeramkan. Periset di NASA pun mengestimasi bahwa kekuatan erupsi itu jauh melebihi bom atom yang dahulu meluluhlantakkan Hiroshima di akhir Perang Dunia II.
"Kami mendapatkan angka yang setara dengan 10 megaton TNT," kata James Garvin, Chief Scientitsi di NASA's Goddard Space Flight Center yang dikutip detikINET dari NPR.
Artinya, kekuatan letusan gunung berapi Tonga 500 kali lebih dahsyat dibandingkan bom atom Hiroshima. Begitu dahsyatnya sehingga letusan itu bahkan terdengar sampai sejauh wilayah Alaska.
*Anda kini bisa cek harga dan perbandingan smartphone terbaru di detikINET. Silakan klik DI SINI.
(fyk/fay)
