Warga Amerika Dengar Ledakan di Langit, Penyebabnya Menyeramkan
Hide Ads

Warga Amerika Dengar Ledakan di Langit, Penyebabnya Menyeramkan

Virgina Maulita Putri - detikInet
Kamis, 06 Jan 2022 10:15 WIB
This Bright Leonid Fireball Is Shown During The Storm Of 1966 In The Sky Above Wrightwood, Calif. The Leonids Occur Every Year On Or About Nov. 18Th And Stargazers Are Tempted With A Drizzle Of 10 Or 20 Meteors Fizzing Across The Horizon Every Hour. But Every 33 Years A Rare And Dazzling Leonids Storm Can Occur But, Astronomers Believe The 1999 Edition Of The Leonids Probably WonT Equal 1966, Which Peaked At 144,000 Meteors Per Hour. (Courtesy Of  (Photo By Nasa/Getty Images)
Ilustrasi meteor Foto: Getty Images/NASA
Jakarta -

Fenomena unik terjadi saat pergantian tahun di Amerika Serikat. Sebuah meteor yang melaju kencang ke arah Bumi meledak di atas langit Pittsburgh, Pennsylvania pada 1 Januari.

Menjelang pukul 11.30 waktu setempat, warga Pittsburgh mengaku mendengar suara ledakan yang cukup keras di luar. Beberapa laporan warga menyebutkan mereka melihat jendela dan objek di dalam rumah bergetar saat ledakan itu terjadi.

Suara ledakan itu membuat warga kebingungan, karena tidak ada catatan tentang kegiatan seismik, kilat, atau petir di siang hari itu. Tapi satelit cuaca GOES-16 milik NASA mendeteksi tanda-tanda kuat meteor yang kemudian diverifikasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ledakan tersebut ternyata sebuah bolide, istilah untuk meteor berukuran besar yang meledak di atmosfer. Menurut NASA Meteor Watch, ledakan tersebut setara dengan ledakan 30 ton TNT.

"Andai tidak berawan, bola api itu kemungkinan bisa dilihat dengan mudah di langit siang hari," kata NASA dalam postingannya di Facebook, seperti dikutip dari Cnet.

ADVERTISEMENT

"Perkiraan kasar mengindikasikan kecerahannya sekitar 100 kali lebih terang daripada bulan purnama," sambungnya.

NASA mengatakan sensor di daratan mendeteksi gelombang ledakan dari meteor saat meledak di atmosfer. Meteor tersebut diperkirakan memiliki panjang sekitar satu meter, bobot 4.500 kg, dan kecepatannya sekitar 72.420 km/jam.

Dengan kekuatan ledakan hanya sekitar 30 ton TNT, bolide ini terbilang cukup mini jika dibandingkan dengan meteor yang meledak di langit Rusia pada tahun 2013. Bolide tersebut mengeluarkan ledakan yang setara dengan 440.000 ton TNT.

Karena ukuran bolidenya cukup kecil, kecil kemungkinan ada bagian meteor yang selamat dan mendarat di permukaan Bumi. Keseluruhan meteor kemungkinan sudah terbakar di atmosfer.




(vmp/afr)