Bill Gates mungkin tidak suka resolusi Tahun Baru. Tetapi dia menetapkan tujuan besar untuk tahun 2022 dan seterusnya. Urutan teratas dalam daftar prioritasnya adalah: menghindari pandemi terjadi di masa depan.
Dalam postingan blog akhir tahun yang dipostinya awal bulan ini, pendiri Microsoft ini menulis bahwa di antara masalah terbesar dunia, kekhawatiran akan penyakit berikutnya yang setara dengan pandemi COVID-19, cukup mendesak dan menuntut perhatian di tahun 2022.
"Kita tidak mampu mengulangi penderitaan yang kita alami dua tahun terakhir. Dunia memiliki kesempatan untuk berinvestasi dalam alat dan sistem yang dapat mencegah pandemi COVID-19," kata Gates seperti dikutip dari tulisan blognya di Gatesnotes.com, seperti dilihat Jumat (31/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengisyaratkan bahwa topik tersebut akan menjadi subjek buku berikutnya, yang akan diterbitkan tahun depan. Sementara itu, tulisnya, berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan medis adalah upaya cerdas untuk memulai. Banyak proyek medis penting di dunia yang dihentikan sementara karena COVID-19, dapat dipercepat lagi dalam waktu dekat.
Dalam satu contoh, katanya, Bill and Melinda Gates Foundation membantu mendanai uji coba fase III Islatravir, obat pencegahan HIV, di Afrika. Perawatan pil saat ini menawarkan perlindungan yang andal, tetapi harus diminum dalam interval yang sering atau direncanakan.
Dalam metode pengobatan baru, juga pil, hanya perlu diminum sebulan sekali. Dan hasil pertama uji coba yang dirilis musim panas ini, menurut Gates sangat menjanjikan.
"Beberapa pencapaian tahun ini menunjukkan bahwa dunia mungkin benar-benar dapat mengakhiri pandemi COVID-19 dan mengekang yang akan terjadi berikutnya. Dari pemerintah hingga organisasi nirlaba memerangi perubahan iklim bersama, hingga persetujuan WHO untuk vaksin pertama malaria," katanya.
Gates juga membahas ketidakpercayaan global yang tumbuh pada lembaga-lembaga publik merupakan rintangan yang signifikan. Menurut 2021 Edelman Trust Index, sebuah survei terhadap lebih dari 33.000 orang di 28 negara yang dikutip Gates dalam postingannya, orang Amerika khususnya tidak mempercayai pejabat publik mereka. Studi ini mencatat bahwa 40% responden AS sangat tidak mempercayai pemerintah federal negara tersebut.
"Jika rakyat Anda tidak mempercayai Anda, mereka tidak akan mendukung inisiatif baru yang besar. Dan ketika krisis besar muncul, mereka cenderung tidak mengikuti panduan yang diperlukan untuk menghadapi badai," kata Gates.
Ini adalah masalah tepat waktu. Menurut beberapa ahli, pandemi berikutnya bisa lebih buruk, dan bahkan mungkin tidak akan lama lagi. Seiring berjalannya waktu, kita akan melihat lebih banyak pandemi. Bagi Gates, itu berarti para pemimpin politik dan warga negara sama-sama perlu melakukan tindakan pencegahan.
"Sekarang adalah waktunya untuk belajar dari kesalahan kita dan mengambil langkah untuk mencegah pengalaman mengerikan ini terjadi lagi. Saya berharap kita akan melihat dukungan luas untuk upaya kesiapsiagaan pandemi, dan saya berencana menghabiskan banyak waktu untuk mengadvokasi mereka," tutupnya.
*Anda kini bisa cek harga dan perbandingan smartphone terbaru di detikINET. Silakan klik DI SINI.
(rns/fay)