Tahun 2021 mungkin bukan tahun menyenangkan bagi kebanyakan orang. Pandemi COVID-19 masih melanda dunia, bahkan Indonesia mencatat sejarah kelam dengan lonjakan kasus di bulan Juli yang merenggut banyak nyawa. Namun di antara kisah suram, ada kebangkitan di dunia sains.
Lembaran 2021 juga mencatat kemajuan yang terjadi di bidang sains. Tak ketinggalan, berbagai fenomena astronomi dan alam menakjubkan seolah menghibur kita di tengah situasi pandemi COVID-19 yang mencemaskan. Sebelum menutup tahun ini, mari kita lihat lagi kilas balik 2021 di dunia sains.
1. Situasi pandemi di Indonesia
Tahun ini terjadi dua kali lonjakan kasus. Yang pertama dimulai pada akhir 2020, dan terus meningkat mencapai puncaknya pada 25 Januari 2021. Lonjakan ini berhasil diturunkan selama 15 minggu berturut-turut.
Saat itu, lonjakan diatasi berbarengan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro dan Posko pada tiap desa/kelurahan. Dampak kebijakan ini, menurunnya kasus hingga 70,5% dari puncak kasus pertama, dan mencapai titik kasus terendah pada pertengahan Mei.
Selanjutnya, lonjakan kedua puncaknya pada bulan Juli. Penyebabnya varian Delta yang diberi peluang menular akibat tingginya mobilitas selama periode Idul Fitri 2021. Kasus melonjak signifikan hingga mencapai puncaknya sebesar 1200% dari titik terendah pada bulan Mei, hanya dalam waktu 9 minggu. Lonjakan kasus Juli sungguh mencekam dan membuat orang-orang terutama tenaga medis dan relawan kewalahan.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito mengajak masyarakat melihat kilas balik penanganan pandemi di Indonesia di tahun 2021. Agar dapat menjadi pembelajaran dan korban tidak terus bertambah, sehingga Indonesia terbebas dari pandemi dan mencapai Endemi COVID-19 di tahun 2022.
"Sudah sepantasnya kita bersama-sama memetik pelajaran penanganan pandemi satu tahun ini, terutama sebagai pondasi dalam memantapkan langkah bersama menuju 2022 yang produktif aman COVID," ujarnya dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
2. Roket China jatuh tak terkendali
Masalah sampah antariksa sudah sangat mengkhawatirkan. Salah satu contohnya adalah peristiwa jatuhnya roket Long March 5B milik China secara tidak terkendali. Seluruh negara bersiaga, bersiap kalau-kalau saja roket tersebut jatuh di wilayah mereka dan membahayakan.
Bahkan, masalah ini sampai membuat China dan Amerika Serikat bersitegang. Militer AS menyebut sisa-sisa roket Long March 5B yang besarnya seukuran gedung 10 lantai tersebut merupakan ancaman. NASA pun mengkritik keras China dan menudingnya tidak bertanggung jawab atas sampah luar angkasanya.
Roket Long March 5B akhirnya jatuh tak terkendali di Samudera Hindia dekat Maladewa pada hari Minggu (9/5) waktu setempat. China dan AS diperkirakan akan lebih sering bentrok karena masalah sampah antariksa karena orbit Bumi menjadi lebih padat.
Dari 20.000 lebih puing yang saat ini dilacak oleh China, lebih dari setengahnya muncul dalam dekade terakhir atau lebih. Sampah luar angkasa memang menjadi isu penting yang sedang disorot terkait kemajuan teknologi luar angkasa.
Selanjutnya: Fenomena Gerhana dan Heboh Matahari Terbit di Utara
(rns/afr)