Tes senjata anti satelit berupa rudal dikecam tidak hanya oleh pemerintah Amerika Serikat, tapi juga Inggris. Menurut Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace, tindakan Rusia tersebut mengabaikan keamanan dan keselamatan di antariksa.
"Uji coba senjata anti satelit yang menghancurkan oleh Rusia ini menunjukkan mereka tidak menghormati keamanan, keselamatan dan keberlanjutan di luar angkasa," sebut Wallace seperti dikutip detikINET dari Reuters.
Senjata Rusia itu memang menyasar satelit lama milik Rusia sendiri, namun tetap saja muncul kecemasan. Apalagi kehancuran satelit tersebut berujung pada banyaknya serpihan di antariksa yang dikhawatirkan akan membahayakan satelit yang beroperasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini, beberapa negara telah menggelar uji coba senjata anti satelit. Selain Rusia, Amerika serikat, China dan India telah sukses melakukannya, namun uji coba mereka lebih terukur dibandingkan dengan apa yang dilakukan oleh Rusia ini.
Banyak pihak pemerintah AS mengecam tindakan Rusia. Ned Price selaku juru bicara Kementerian Luar Negeri AS menyebut uji coba Rusia secara signifikan meningkatkan risiko bagi aktivitas di luar angkasa.
Mengenai respons apa yang akan dilakukan, Price mengaku masih akan berkonsultasi dengan para mitra AS. Namun ia mengaku AS tidak akan menoleransinya.
"Saya tidak ingin menunjukkan tindakan spesifik yang mungkin kami lakukan, ataupun oleh sekutu dan mitra kami, tapi kami akan terus menunjukkan dengan sangat jelas bahwa kami tidak akan menoleransi aktivitas semacam ini," kata Price.
"AS ingin membuat sangat jelas bahwa mengapa hal seperti ini adalah sangat berbahaya, sebuah aksi yang tidak bertanggungjawab," tambah dia.
(fyk/fyk)