Penemuan inovatif menantang ilmu pengetahuan yang sudah ada selama beberapa dekade tentang inti dalam Bumi yang 'padat'. Ilmuwan takjub menemukan 'dunia baru' yang tersembunyi di dalam inti Bumi.
Inti bagian dalam Bumi, lapisan terdalam dari planet, dipahami sebagai bola besi dan nikel yang sebagian besar berwujud padat, berukuran sekitar 1.220 km. Inti ini ditemukan pada jarak sekitar 5.149 di bawah permukaan Bumi. Inti inilah yang bertanggung jawab menghasilkan medan magnet planet.
Sejak tahun 1950-an, para ilmuwan umumnya sepakat bahwa inti bagian dalam adalah padat dan dikelilingi oleh lapisan logam cair. Tetapi menurut penelitian baru yang diterbitkan di University of Hawaii, inti 'padat' mungkin jauh lebih lunak dari yang diduga sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim yang dipimpin oleh Rhett Butler, seorang ahli geofisika di University of Hawaii di Manoa School of Ocean and Earth Science and Technology (SOEST), telah menemukan inti Bumi tampaknya merupakan campuran bahan lunak, padat dan cair. Campuran bahan ini meluas di atas jarak 241 kilometer dari inti bagian dalam.
Dikutip dari Express.co.uk, Minggu (31/10/2021) Dr Butler dan rekan-rekannya mempelajari komposisi inti dengan menganalisis gelombang gempa.
"Diterangi oleh gempa Bumi di kerak dan mantel atas, dan diamati oleh observatorium seismik di permukaan Bumi, seismologi menawarkan satu-satunya cara langsung untuk menyelidiki inti dalam dan prosesnya," ujarnya.
![]() |
Saat gelombang gempa bergerak melalui beberapa lapisan planet, kecepatannya berubah dan mereka dapat memantulkan dan membiaskannya, tergantung pada komposisi mineral, kerapatan, dan suhu.
Dr Butler dan timnya mengumpulkan data dari inti Bumi dengan melacak gempa Bumi ini dari ujung yang berlawanan dari tempat mereka terdeteksi.
Mereka kemudian menggunakan superkomputer Earth Simulator milik Jepang untuk menilai lima pasangan tepi yang berlawanan: Tonga-Aljazair, Indonesia-Brasil, dan Chili-China.
"Berbeda dengan sifat homogen, paduan komponen besi lunak yang dipertimbangkan dalam semua model Bumi dari inti bagian dalam sejak tahun 1970-an, model kami memperkirakan ada daerah yang berdekatan dari paduan besi keras, lunak, dan cair atau lembek di atas 241 kilometer dari inti dalam," ujarnya.
Dia menyebutkan, kondisi ini menempatkan kendala baru pada komposisi, sejarah termal dan evolusi Bumi.
"Pengetahuan tentang kondisi batas ini, dari seismologi dapat memungkinkan model prediktif yang lebih baik dari bidang geomagnetik yang melindungi kehidupan di planet kita," tutupnya.
(rns/fay)