Perjalanan legenda Star Trek William Shatner ke luar angkasa, mengungkap penyakit baru di antara orang-orang yang pulang dari luar Bumi. Dampak dari perjalanan luar angkasa sungguh tidak main-main.
Para ahli dari Johns Hopkins University, Amerika Serikat memperkirakan bahwa astronaut dapat tumbuh hingga 7 cm selama misi luar angkasa. Pertumbuhan ini bukan sesuatu yang bagus, karena dapat menyebabkan sakit punggung kronis ketika mereka kembali ke Bumi.
Kondisi tanpa bobot di luar angkasa membuat tulang belakang mereka lurus dan 'tumbuh'. Namun ketika kembali ke Bumi, gravitasi membuat tulang punggung yang sudah meregang itu menjadi lemah dan sakit.
Kelengkungan tulang belakang yang normal berbentuk seperti huruf S. Bentuk ini membantu tulang belakang menahan gravitasi, tetap fleksibel, dan menahan berat dan benturan.
Namun kondisi tersebut tidak memungkinkan ketika berada di luar angkasa karena tulang belakang menjadi lurus. Masalah kesehatan ini diketahui setelah para ahli melakukan pemindaian MRI pada kru penerbangan Blue Origin awal bulan ini, yang termasuk William Shatner di dalamnya.
Penerbangan itu menjadikan Shatner yang dikenal lewat perannya sebagai Captain Kirk di serial film luar angkasa Star Trek, menjadi orang tertua di dunia yang ke luar angkasa, yakni di usia 90 tahun. Shatner begitu terharu bisa ke luar angkasa seperti perannya sebagai Captain Kirk.
Meski perjalanannya singkat, hanya 11 menit, dampak dari perjalanan itu cukup mengkhawatirkan bagi kesehatan kru penerbangan terutama Shatner. Apalagi jika mengingat usia Shatner yang sudah lansia.
Dokter melihat kurva yang lebih kecil di tulang belakang Shatner usai kembali ke Bumi. Para ahli dari Johns Hopkins University, menganalisis studi yang ada, untuk penelitian baru mereka.
"Manusia dapat 'tumbuh' hingga tiga inch (sekitar 7 cm) di ruang angkasa saat tulang belakang beradaptasi dengan gaya berat mikro," kata Dokter residen Dr Radostin Penchev di Rumah Sakit Johns Hopkins, dikutip dari Daily Star.
"Kurangnya gravitasi memungkinkan kelengkungan ini menjadi lurus. Akibatnya, hal ini tak hanya menyebabkan rasa sakit akut pada astronaut, tetapi juga dapat mempengaruhi stabilitas tulang belakang mereka ketika mereka kembali ke Bumi," sambungnya.
Para peneliti mengatakan, 80% pelancong luar angkasa mengalami sakit punggung di beberapa titik setelah mendarat di Bumi. Seiring waktu, kondisi itu bisa menghilang sendirinya, namun astronaut berisiko merasakan linu panggul yang lebih parah, dan sakit punggung bisa menyebar hingga ke kaki.
Karenanya, para astronaut sering ke gym untuk meredakan sakit tersebut dengan latihan resistensi seperti isometrik, squat, lunges, dan bench press.
Simak Video "Video Astronaut China Teliti Regenerasi Cacing Pipih di Luar Angkasa"
(rns/rns)