Jangan kaget dan berpikir kamu sedang jadi penjelajah waktu ketika sedang di Ethiopia. Ethiopia memang punya kalendernya sendiri dan setiap tahunnya memiliki 13 bulan.
Melansir The Culture Trip, orang Ethiopia menyebut metode yang digunakan untuk menghitung kalender dengan sebutan Bahere Hasab, atau 'lautan pikiran'. Sistem penanggalan dimulai dengan gagasan bahwa Adam dan Hawa tinggal di Taman Eden selama tujuh tahun sebelum mereka diusir karena dosa-dosa mereka. Setelah mereka bertobat, Alkitab mengatakan bahwa Tuhan berjanji untuk menyelamatkan mereka setelah 5.500 tahun.
Kalender Ethiopia dan Gregorian keduanya menggunakan tanggal lahir Yesus sebagai titik awal untuk perhitungan mereka. Ada perbedaan kedua penanggalan tersebut dikarenakan perhitungan alternatif yang digunakan dalam menentukan tanggal ini. Gereja Ortodoks Ethiopia percaya Yesus Kristus lahir pada 7 SM, 5.500 tahun setelah janji Tuhan kepada Adam dan Hawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah hari di kalender Ethiopia
Kalender Ethiopia memiliki 13 bulan dalam setahun, 12 di antaranya memiliki 30 hari. Bulan terakhir, disebut Pagume, memiliki lima hari, dan enam hari dalam tahun kabisat. Siklus empat tahun kabisat Kalender Ethiopia dikaitkan dengan empat penginjil Alkitab. Tahun pertama setelah tahun kabisat Ethiopia dinamai tahun Yohanes, dan diikuti oleh tahun Matius dan kemudian tahun Markus. Tahun dengan hari epagomenal ke-6 secara tradisional ditetapkan sebagai tahun Lukas.
Nama bulan ke-13 di Ethiopia
Pagume adalah nama yang muncul pada bulan ke-13 di kalender Ethiopia. Pagume berasal dari kata Yunani epagomene, yang berarti 'hari-hari yang terlupakan ketika satu tahun dihitung'. Bulan ini memiliki lima hari atau enam hari dalam tahun kabisat.
Menurut kalender Ethiopia, satu tahunnya memiliki 365 hari, enam jam, dua menit dan 24 detik. Setiap empat tahun sekali, enam jam bertambah menjadi 24 jam dan menjadi hari keenam dalam tahun kabisat. Sekali dalam 600 tahun, dua menit dan 24 detik bertambah menjadi satu hari penuh dan membentuk hari ketujuh, yang oleh orang Ethiopia disebut rena mealt dan rena lelit.
Bagaimana kalender Ethiopia di era modern? Baca selanjutnya >>
Setiap 600 tahun, sebuah bintang unik bernama Aqede muncul dan membayangi Matahari, menyebabkan gerhana matahari total. Sebagaimana diriwayatkan oleh buku-buku kuno Ethiopia, para elite Ethiopia tahu lebih dulu dari sebelum para ilmuwan modern tentang gerhana matahari dan dapat meramalkan kapan itu akan terjadi dengan akurat.
Kalender Ethiopia hari ini
Ethiopia modern masih menganut kalender kuno. Kebanyakan orang Ethiopia mengetahui kalender Gregorian dan tapi beberapa menggunakan kedua kalender tersebut secara bergantian.
Sebagai salah satu dari sedikit negara di dunia dengan sistem kalendernya sendiri, Ethiopia merayakan hari libur penting pada hari-hari yang berbeda dari negara-negara lain di dunia. Misalnya, Ethiopia merayakan tahun baru pada 11 September, bukan pada 1 Januari.