BMKG Jelaskan Penyebab Hujan Es-Angin Kencang di Depok dan Bogor
Hide Ads

BMKG Jelaskan Penyebab Hujan Es-Angin Kencang di Depok dan Bogor

Arief Ikhsanudin - detikInet
Rabu, 22 Sep 2021 09:30 WIB
Hujan Angin di Depok: Hujan Es, Pohon Tumbang, Reklame Roboh
Hujan Angin di Depok: Hujan Es, Pohon Tumbang, Reklame Roboh. Foto: Dok. Damkar Depok
Jakarta -

BMKG wilayah Bogor mengonfirmasi telah terjadi hujan dengan intensitas sedang - lebat disertai kilat atau petir, angin kencang, dan hujan es pada Selasa (21/9) antara pukul 15.10 - 17.15 WIB.

Peristiwa ini berimbas di sebagian wilayah Bogor dan Depok. Kawasan Bogor yang terimbas adalah Cibinong dan Sindangrasa. Sementara di Depok wilayah yang terimbas adalah Sukmajaya dan Beji, Kota Depok.

"Hujan es dan puting beliung lebih sering terjadi menjelang dan awal musim hujan. Saat radiasi matahari kuat sampai permukaan bumi dan uap air di atmosfer juga sudah mulai tinggi," kata Kepala Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologgi dan Geofisika (BMKG) Bogor, Indra Gustari, dihubungi Rabu (22/9/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Indra, fenomena itu terjadi pada waktu-waktu tertentu. Khususnya pada siang atau sore.

"Kedua fenomena tersebut umumnya terjadi pada siang atau sore hari yang diawali dengan berkembangnya awan konvektif yang kuat," katanya.

ADVERTISEMENT

Diketahui, pada Selasa (21/9) sore terjadi hujan angin di Depok terjadi sore tadi dan mengakibatkan pohon tumbang di Depok hingga perjalanan KRL terganggu. Hujan es juga sempat terjadi di kawasan Beji.

Akibat hujan angin di Depok, pohon tumbang pun tak bisa dielakkan. Berdasarkan data Pemadam Kebakaran (Damkar), setidaknya ada enam lokasi pohon tumbang di Depok.

Pekan lalu, BMKG memang sudah memperingatkan potensi curah hujan tinggi dalam 10 hari ke depan, termasuk cuaca ekstrem yang menyebabkan hujan es.

Plt Deputi Bidang Klimatologi BMKG Urip Haryoko mengatakan, sejumlah wilayah di Indonesia saat ini telah memasuki awal musim hujan. Kondisi tersebut sebagai pertanda masa peralihan/transisi/pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan.

"Memasuki masa peralihan/transisi/pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan, masyarakat diimbau dapat lebih mewaspadai kejadian cuaca ekstrem seperti hujan es, hujan lebat dengan periode singkat, dan angin puting beliung dengan melakukan pemeriksaan sarana-prasarana dan lingkungan di sekitarnya," kata Urip lewat siaran pers yang dikutip dari situs BMKG.

Dia menambahkan, periode musim hujan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menambah luas tanam, melakukan panen air hujan, dan mengisi waduk/danau yang berguna untuk periode musim kemarau yang akan datang.

Tak lupa, masyarakat diimbau agar memantau perkembangan iklim dan cuaca terkini melalui berbagai berbagai kanal informasi resmi seperti BMKG.




(rns/rns)