Co-founder Apple Steve Wozniak meluncurkan perusahaan antariksa bernama Privateer Space. Ia mengikuti jejak miliarder lainnya seperti Elon Musk dan Jeff Bezos yang juga meluncurkan perusahaan antariksa.
Tidak banyak informasi yang diketahui tentang Privateer Space. Lewat pengumuman yang diunggah di Twitter, Wozniak hanya mengatakan bahwa Privateer Space berbeda dari perusahaan antariksa lainnya.
Dalam video YouTube yang disematkan di cuitan itu, Wozniak juga tidak membagikan detail apa-apa. Narasi di video tersebut hanya menyebutkan bahwa Privateer Space akan membuat luar angkasa semakin mudah diakses dan lebih aman.
Lewat situs resminya, Privateer Space mengatakan mereka masih dalam 'stealth mode'. Tapi mereka akan membagikan lebih banyak informasi di konferensi Advanced Maui Optical and Space Surveillance Technologies (AMOS) yang akan dimulai hari ini, Selasa (14/9).
Berdasarkan deskripsi di YouTube video, Wozniak mendirikan Privateer Space bersama Alex Fielding yang dulunya merupakan teknisi iMac di Apple. Pada tahun 2002, keduanya pernah berkolaborasi di Wheels of Zeus (WoZ), startup yang menciptakan tag GPS pintar.
Wozniak kemudian menjadi bagian dari dewan direksi Ripcord Networks, startup robotika yang didirikan oleh Fielding setelah WoZ gulung tikar pada tahun 2006.
Meski Wozniak terlihat seperti ikut-ikutan Musk dan Bezos, sepertinya Privateer Space tidak akan memproduksi roket seperti yang dilakukan SpaceX dan Blue Origin.
Tampaknya Privateer Space akan fokus pada upaya membersihkan sampah antariksa yang semakin menumpuk di orbit. Hal ini terungkap dari keterangan pers yang dirilis oleh Desktop Metal, sebuah perusahaan penyedia printer 3D.
Keterangan pers tersebut menyebut Privateer sebagai perusahaan satelit baru yang fokus dalam mengawasi dan membersihkan objek di luar angkasa, seperti dikutip dari Gizmodo, Selasa (14/9/2021).
Mendirikan startup pembersih sampah antariksa memang sejalan dengan ketertarikan Wozniak terhadap lingkungan dan sustainability. Pada tahun 2020, ia meluncurkan Efforce, marketplace untuk mendanai proyek yang ramah lingkungan.
Sampah antariksa juga terus menjadi masalah karena semakin banyaknya satelit dan sisa roket yang terus mengumpul di orbit. Pada tahun 2019, NASA bahkan menyebut orbit rendah Bumi sebagai tempat sampah terbesar di dunia karena menjadi tempat pembuangan 6.000 ton sampah antariksa.
Startup buatan Wozniak bukan satu-satunya perusahaan yang akan terlibat dalam upaya bersih-bersih orbit. Salah satu Astroscale, perusahaan yang berencana menggiring sampah antariksa ke atmosfer agar bisa terbakar dan jatuh ke Bumi.
Simak Video "Grimes Ubah Nama Putrinya dan Elon Musk Jadi Simbol '?'"
[Gambas:Video 20detik]
(vmp/fay)