Amankah anak-anak divaksin COVID-19?
Melansir Nature, vaksin COVID-19 remaja condongnya aman. Beberapa negara lain juga melakukan imunisasi anak-anak dengan vaksin COVID-19.
Penelitian soal keamanan vaksin untuk anak sangat diperhatikan beberapa ilmuwan. Hubungan potensial antara vaksin Pfizer dan peradangan jantung - kondisi yang disebut miokarditis dan perikarditis - telah muncul sejak Israel dan Amerika Serikat mulai memvaksinasi kaum muda. Namun, para peneliti belum menetapkan bahwa vaksin tersebut menyebabkan peradangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagian besar dari mereka yang terkena telah pulih, dan data menunjukkan bahwa risiko kondisi ini sangat rendah," kata dokter anak David Pace dari University of Malta di Msida.
Lebih tepatnya, ada sekitar 67 kasus per juta dosis kedua pada remaja laki-laki berusia 12-17 tahun, dan 9 per juta pada remaja perempuan dalam kelompok usia yang sama.
Data menunjukkan bahwa anak-anak dan khususnya remaja dapat memainkan peran penting dalam penularan virus corona, kata Catherine Bennett, seorang ahli epidemiologi di Deakin University, Melbourne, Australia. Terlebih kekhawatiran tentang penularan oleh anak-anak dan remaja semakin meningkat ketika varian virus corona baru muncul.
Ada kemungkinan bahwa mutasi varian bisa jadi lebih menular sehingga Bennett berpendapat vaksinasi corona untuk anak semakin penting.