Luhut Sebut Pemerintah Turunkan Varian Delta 50% Berkat Masukan Ahli
Hide Ads

Luhut Sebut Pemerintah Turunkan Varian Delta 50% Berkat Masukan Ahli

Aisyah Kamaliah - detikInet
Senin, 02 Agu 2021 12:00 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
Luhut Binsar Pandjaitan sebut pemerintah atasi varian delta COVID-19 tidak sembarangan. Pemerintah mendengarkan masukan dari para ahli kesehatan. Foto: KEMENKO MARVES
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebut pemerintah atasi varian delta COVID-19 tidak sembarangan. Pemerintah mendengarkan masukan dari para ahli kesehatan. Dengan begitu, pemerintah disebutnya berhasil menurunkan varian delta hingga 50%.

Dalam acara Grab 'Virtual Konferensi Pers: Kampanye Grab Bersatu', Luhut mengingatkan betapa berbahayanya varian delta yang mudah menyebar sehingga angka kematian bisa tak terkendali jika tidak segera diatasi.

"Apa yang disusun berdasar masukan ahli-ahli, dari Universitas Indonesia, Airlangga, semua. Jangan bikin kabar macam-macam kalau tidak paham. Kalau ingin jadi pahlawan, pikirlah yang positif apalagi ini 17 Agustus," kata Luhut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luhut juga menjelaskan pemerintah sudah menyusun perencanaan dan target untuk menurunkan angka COVID-19 di Indonesia. Di samping itu 3T dan 3M tentu saja dilakukan.

Begitu juga soal permasalahan BOR, pemerintah menargetkan Agustus berkisar 50-70%, dan Oktober-November sudah berada di bawah 50%.

ADVERTISEMENT

"Jadi kalau menangani hanya dengan 3T dan 3M itu tidak benar, kami ada time table apa yang kami lakukan. Kita semua berharap positivity rate turun di bawah 5% Agustus, September, dan Oktober," tegasnya.

Vaksinasi baik di Jawa-Bali dan daerah lain juga digencarkan. Ada juga isolasi terpusat yang khusus sehingga bisa memisahkan mereka yang terinfeksi COVID-19 dengan mereka yang sehat.

"Pemerintah membuat varian delta menurunkan 50%, walaupun tentu di tempat lain ada yang tidak bagus, tapi angka itu membaik. Di luar Jawa juga sedang kami tangani, Indonesia kan luas. Harus bertahap dan berlanjut," tutupnya.




(ask/fay)