Dear Pemerintah, Ini Saran Pakar Atasi Ancaman Jakarta Tenggelam 2050
Hide Ads

Dear Pemerintah, Ini Saran Pakar Atasi Ancaman Jakarta Tenggelam 2050

Aisyah Kamaliah - detikInet
Minggu, 01 Agu 2021 20:00 WIB
Memasuki libur hari kedua, Wisatawan mulai mendatangi objek wisata Kota Tua, Jakarta, Kamis (29/10/2020). Libur panjang dan cuti bersama yang ditetapkan pemerintah seperti ini biasanya kawasan wisata kota tua selalu dibanjiri oleh pengunjung.
Ahli memberikan saran kepada pemerintah soal penanganan ancaman Jakarta tenggelam 2050. Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Jakarta terancam tenggelam pada 2050. Ahli ilmu dan teknologi kebumian pun memberikan sarannya pada pemerintah untuk mencegah hal tersebut.

Kepada detikINET melalui pesan singkat, Hasanuddin Z. Abidin dosen Kelompok Keilmuan Geodesi di Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian dari Institut Teknologi Bandung memberikan sarannya.

Pertama-tama, Hasanuddin menjelaskan bahwa secara teoritis penurunan tanah di wilayah Jakarta dapat disebabkan oleh sejumlah faktor seperti pengambilan air tanah yang berlebihan, adanya konsolidasi lapisan sedimen, beban bangunan dan infrastruktur, dan aktivitas tektonik. Dalam hal ini yang terkait dengan aktivitas manusia dan masih bisa diintervensi oleh manusia adalah yang terkait dengan pengambilan air tanah dan beban bangunan/gedung dan infrastruktur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang perlu dilakukan oleh pemerintah, seperti sudah dijelaskan sebelumnya, dalam pengaturan agar pengambilan air tanah yang berlebihan tidak lagi terjadi, dan adanya tata ruang yang secara inklusif berusaha melakukan mitigasi dan adapatasi terhadap fenomena penurunan tanah dan bahaya ikutannya, yaitu banjir di daratan dan di pesisir (rob)," katanya.

Untuk mengatasi banjir di pesisir (rob), sebaiknya pemerintah juga perlu membangun tanggul sepanjang kawasan pantai yang rentan terhadap fenomena penurunan tanah dan kenaikan muka air laut. Karena itu, diperlukan kerjasama dari berbagai pakar.

ADVERTISEMENT

"Dalam hal ini diperluan kerjasama sejumlah ahli dari berbagai bidang seperti dari geologi, teknik sipil, geodesi, geomatika, teknik lingkungan, oseanografi, planologi (tata ruang wilayah dan kota), serta bidang-bidang lainnya yang terkait," sambung Hasanuddin.

Masyarakat juga bisa berpartisipasi dan memang sudah seharusnya. Menurutnya ada sejumlah hal yang bisa dilakukan masyarakat untuk membantu ancaman Jakarta tenggelam 2050. Dalam hal ini harus ada usaha untuk mengurangi pengambilan air tanah yang berlebihan.

Tentu saja, pemda bertanggung jawab menyiapkan ketersediaan air permukaan yang lebih banyak untuk warganya. Disamping itu, Hasanuddin menekankan pentingnya tata ruang yang baik yang mengatur agar kawasan yang laju penurunan tanahnya tinggi, tidak ditempati oleh gedung/bangunan/infrastruktur yang berat-berat bebannya.

"Seandainya pun terpaksa maka gedung/bangunan/infrastruktur tersebut harus dibangun dengan teknologi yang adaptif terhadap fenomena penurunan muka tanah," tandasnya.




(ask/afr)