Untuk pertama kalinya, para ilmuwan memetakan struktur internal planet selain Bumi. Mereka pun membongkar sifat dari inti Mars, melalui gelombang seismik.
Ini merupakan gelombang elastis yang dihasilkan gempa dan menjalar ke permukaan. Data pun dikumpulkan oleh NASA Insight (Interior Exploration using Seismic investigations, Geodesy and Heat Transport), di mana informasi yang diperoleh lebih banyak dari sebelumnya.
Periodenya mulai dari paruh pertama waktu pendaratan di Mars. Karena saat ini, misinya telah diperpanjang hingga tahun 2022, di mana InSight pertama kali berlabuh pada tahun 2018 dan mulai merekam gempa pada Februari 2019, dilansir detikINET dari Vice, Senin (26/7/2021).
NASA pun mengunggah rekaman dari gempa yang terjadi, ke platform distribusi suara, SoundCloud. Bila penasaran bisa langsung mendengarkannya melalui tautan berikut: Quake Soal 173.
Seorang seismologi, Simon Stahler, menyampaikan bahwa gempa yang terjadi memang sangat kecil. Akan tetapi, diperkirakan berlangsung dua hingga 10 kali dalam satu hari.
Satu penelitian pun mengungkapkan bahwa inti Mars memiliki kedalaman hingga 969 mil. Sedangkan, kepadatannya cukup rendah dibandingkan Bumi, diperkirakan sekitar 5,7 hingga 6,3 sentimeter kubik, yang mana perpaduan besi dan nikelnya memiliki kandungan belerang yang rendah.
Para peneliti juga menemukan bahwa Mars memiliki Mantle yang relatif tipis, di mana ia tidak memiliki lapisan bridgmanite seperti Bumi. Hal ini dapat mengakibatkan inti planet mendingin lebih cepat.
Ditemukan pula data yang membeberkan, bahwa Mars awalnya memiliki medan magnet yang sangat kuat, layaknya planet ketiga dari Matahari ini.
Studi lain, yang dipimpin oleh kepala observatorium seismologi Universitas Cologne, Dr Brigitte Knapmeyer-Endrun, menyimpulkan bahwa di bawah tempat pendaratan InSight, keraknya memiliki ketebalan 20 km atau 39 km.
Meskipun ini menjadi sebuah terobosan, dalam pemahaman mengenai struktur planet. Pendaratan InSight, masih memiliki banyak keterbatasan dan mereka satu-satunya seismometer di Mars.
Sehingga, kemampuannya untuk mengukur seismik di seluruh planet sangat terbatas. Ditambah, ada beberapa faktor yang mengganggu penelitian seperti angin kencang dan suhu dingin.
Simak Video "Usai Sempat Meledak, SpaceX Berhasil Daratkan Starship Terbarunya"
(hps/rns)