Tragedi KRI Nanggala-402 jadi perhatian penuh India karena mereka punya kapal selam yang sama. Tapi versi mereka tampaknya lebih aman.
Media The Print India menurunkan laporan mengenai komparasi KRI Nanggala-402 dengan INS Shishumar-S44, seperti dilihat detikINET, Senin (26/4/2021). Kedua kapal selam ini adalah Howaldtswerke-Deutsche Werft (HDW) Type 209 buatan Kiel, Jerman.
HDW Type 209 dikembangkan perusahaan Thyssenkrupp Marine Systems di zaman Perang Dingin di tahun 1960an, untuk menggantikan kapal selam zaman Perang Dunia II. Kapal selam ini tidak dipakai AL Jerman, tapi laku dijual ke 13 negara antara lain India, Indonesia, Yunani, Brasil, Turki dan Mesir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
INS Shishumar-S44 punya India adalah HDW Type 209/1500 Kelas Shishumar buatan tahun 1986. Sedangkan KRI Nanggala-402 adalah HDW Type 209/1300 Kelas Chakra buatan tahun 1981, lebih tua 5 tahun.
India total punya 4 kapal selam. Indonesia punya 5 kapal selam, namun kini tinggal 4 karena KRI Nanggala-402 tenggelam. Rupanya, ada perbedaan antara Type 209 milik India dan Indonesia.
Keempat kapal selam Type 209 milik India memiliki kapsul penyelamatan yang bisa dilepas. Kapsul ini berkapasitas 50 orang. Jika terjadi masalah darurat dan harus meninggalkan kapal, kapsul penyelamat ini bisa dipergunakan.
Fitur keamanan ini ternyata hanya ada di kapal selam milik India. KRI Nanggala disebutkan The Print tidak memiliki kapsul penyelamat ini.
"Ini adalah kapal selam klasik. Ia bisa menyelam dengan aman sampai kedalaman 250 meter. Kalau lebih turun sampai 700 meter, kemungkinan akan pecah," kata Laksamana Madya AL Prancis Antoine Baussant kepada AFP, dilansir The Print.
Berikut adalah spesifikasi KRI Nanggala-402:
Spesifikasi HDW Type 209/1300 Chakra Class KRI Nanggala-402 | ||
Tahun produksi | : | 1981 (Howaldtswerke-Deutsche Werft, Jerman) Refit tahun 2012 (Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Korea) |
Dimensi | : | 59,5 m x 6,2 m (beam) x 5,4 m (draft) |
Berat | : | 1.285 ton (permukaan) 1.390 ton (menyelam) |
Jenis | : | Attack Submarine |
Kecepatan | : | 11 Knot (permukaan) 25 Knot (menyelam) |
Daya jelajah | : | 15.200 km (15 km/jam) |
Daya tahan operasi | : | 50 hari |
Batas kedalaman | : | 240 meter |
Kapasitas | : | 50 orang |
Kru | : | 6 perwira |
Mesin | : | 4 Γ MTU 12V493 AZ80 GA31L diesel engines 1,8 MW (2.400 hp) 4 Γ Siemens alternators 2.300 hp (1,7 MW) 1 Γ Siemens motor 3,4 MW (4.600 hp) 1 Γ shaft |
Sensor dan processingsystems | : | Kendali senjata Signaal Sinbad Radar Thomson-CSF Calypso Sonar Atlas Elektronik CSU 3-2 |
Electronic warfare dan decoy | : | ESM: Thomson-CSF DR2000U CMS: Kongsberg MSI-90U Mk 2 |
Senjata | : | Bow tube 8 x 533 mm Terpedo 14 x AEG SUT |
(fay/fyk)