.webp)
Astronom telah mendeteksi obyek yang diduga kuat sebagai Lubang Hitam, dengan lokasi paling dekat Planet Bumi. Lubang Hitam yang dijuluki sebagai Unicorn itu jaraknya 1.500 tahun cahaya dari Bumi, terhitung tidak jauh dalam luas antariksa.
Kenapa diberi nama Unicorn? Lubang Hitam itu berada di konstelasi Monoceros atau nama lain dari unicorn. Kedua, massanya sangat rendah untuk ukuran Lubang Hitam, yakni sekitar tiga kali Matahari.
"Karena sistem ini sangat unik dan aneh, tentunya cocok disebut sebagai The Unicorn," kata pemimpin tim riset yang menemukannya, Tharindu Jayasinghe dari Ohio State University yang dikutip detikINET dari Live Science, Kamis (22/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lubang hitam unicorn ini punya 'teman', yaitu bintang raksasa merah yang mendekati akhir riwayatnya. Bintang itu terdeteksi oleh beberapa instrumen termasuk Transiting Exoplanet Survey Satellite milik NASA.
Dalam riset ini, cahaya bintang itu berubah intensitasnya secara rutin dan juga berubah bentuknya. Maka diduga ada obyek lain yang mempengaruhinya dan kemudian disimpulkan biang keladinya merupakan Lubang Hitam.
Ukurannya yang sekitar tiga kali massa Matahari memang terhitung mungil. Sebagai perbandingan, Lubang Hitam yang berada di pusat Galaksi Bima Sakti diestimasi punya 4,3 juta kali massa Matahari.
"Seperti halnya gravitasi Bulan mempengaruhi lautan Bumi, menyebabkan gelombang tinggi, demikian pula Lubang Hitam itu mengubah bintang itu menjadi seperti bola sepak," papar Todd Thompson, salah satu perisetnya.
Sangat sedikit Lubang Hitam seringan itu ditemukan. Obyek luar angkasa yang satu ini memang selalu menarik perhatian antara lain karena sifatnya yang bisa menarik apapun kepadanya, termasuk cahaya sekalipun.
(fyk/fay)
