Ada Kekuatan Misterius Rusak Sekelompok Bintang
Hide Ads

Ada Kekuatan Misterius Rusak Sekelompok Bintang

Fino Yurio Kristo - detikInet
Selasa, 30 Mar 2021 16:48 WIB
Milky Way Photographer of the Year
Ilustrasi sekelompok bintang. Foto: Milky Way Photographer of the Year
Jakarta -

Analisis baru dari salah satu observatoirum terkuat di Bumi, Gaia, mengindikasikan bahwa sebuah klaster bintang yang termasuk dekat dengan Bumi dalam perhitungan antariksa, dihancurkan oleh gravitasi fenomenal dari obyek yang tidak dapat terlihat.

Pakar astronom Tereza Jerabkova dan koleganya dari Eropean Space Agency (ESA) yang mengungkap hal tersebut. Observatorium Gaia sendiri mampu memetakan galaksi Bima Sakti dalam wujud tiga dimensi dan detailnya paling baik sehingga mumpuni untuk mengumpulkan data.

Dengan menganalisisnya, seperti dikutip detikINET dari Live Science, Selasa (30/3/2021)para peneliti itu menemukan sesuatu yang aneh di klaster bintang Hyades, lokasinya sekitar 153 tahun cahaya dari konstelasi Taurus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Klaster bintang padat secara alami terpecah belah oleh kekuatan gravitasi, baik internal maupun dari gravitasi di galaksi sekitarnya. Nah di klaster Hyades, terdapat semacam ekor sepanjang ribuan tahun cahaya.

Ketika periset melakukan simulasi, ada banyak bintang yang menghilang. Penjelasan yang masuk akal kemungkinan adalah klaster bintang ini berada terlalu dekat dengan obyek seukuran 10 juta massa Matahari yang menghancurkannya.

ADVERTISEMENT

"Seharusnya terjadi interaksi yang dekat dengan benda ini dan Hyades menjadi terhantam," kata Jerabkova dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Astronomy and Astrophysics tersebut.

Kemungkinan obyek tersebut adalah akumulasi dari zat gelap atau dark matter, yang belum dapat dideteksi oleh teknologi yang ada saat ini. Terindikasi bahwa dark matter sebenarnya merupakan materi dominan di alam semesta, persentasenya diestimasi sampai 80%.

Temuan kerusakan bintang ini membuat teknologi Gaia menuai pujian. "Dengan Gaia, cara kita memandang galaksi Bima Sakti benar-benar berubah. Dan dengan penemuan ini, kita akan mampu memetakan sub struktur Bima Sakti dengan jauh lebih baik daripada sebelumnya," pungkas Jerabkova.




(fyk/fay)