Sebagian orang takut dengan jarum suntik, padahal vaksin Corona harus dimasukkan ke badan dengan cara disuntikkan. Semua vaksin Corona yang tersedia pada saat ini harus menempuh cara tersebut. Namun jika eksperimen baru nantinya disetujui, bisa jadi akan ada vaksin Corona yang tidak memerlukan lagi alat suntik.
Seperti dikutip detikINET dari Fox News, Sabtu (27/3/2021) Soumya Swnaminathan yang adalah ilmuwan utama di World Health Organization (WHO) baru-baru ini memberi bocoran soal masa depan vaksin Corona yang tidak membutuhkan suntikan, mungkin bakal tersedia di akhir tahun 2021 ini.
Antara enam sampai delapan vaksin baru berpotensi sudah siap dikaji oleh regulator jelang penghujung tahun. Sebagian diberikan bukan dengan cara suntik dan bisa pula disimpan dalam temperatur biasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bisa demikian lantaran vaksin eksperimen ini diproduksi dengan teknologi berbeda dari vaksin Corona yang telah ada sekarang. Metode memasukkannya ada yang lewat mulut dan hidung dan juga semacam tempelan di kulit, yang mungkin lebih cocok pada beberapa kelompok orang.
Namun tetap perlu dicatat, vaksin Corona itu belum tentu disetujui. Di sisi lain ia juga menambahkan, saat ini ada lebih dari 80 kandidat vaksin baru Corona sedang dalam tahap pengembangan. Sebagian berada di tahap awal dan mungkin juga gagal atau tidak efektif dalam melawan virus tersebut.
Saat ini, berbagai negara sudah melangsungkan imunisasi vaksin Corona bagi para warganya termasuk Indonesia. Sekitar 122 dari 195 negara telah menggelarnya walaupun masih banyak masalah, misalnya produsen vaksin kesulitan memenuhi tingginya permintaan. Bahkan belakangan ada isu blokade ekspor vaksin karena negara produsen membutuhkannya.
"Kami senang dengan vaksin yang telah kita miliki. Akan tetapi kita bisa mengembangkannya lebih lanjut. Saya pikir, sampai tahun 2022, kita akan menyaksikan kemunculan vaksin yang lebih baik lagi," kata dia.
Beberapa produsen pada saat ini juga tengah menguji coba versi vaksin Corona yang lebih update dalam rangka menangkal varian baru yang lebih berbahaya.
(fyk/fay)