Sampel bebatuan Bulan yang dibawa pulang oleh misi Chang'e 5 milik China ternyata lebih sedikit dari perkiraan. Tapi China tetap akan membuka akses bagi negara lain yang ingin mempelajari sampel tersebut.
Saat mendarat di Bumi pada Desember lalu, misi Chang'e 5 ternyata hanya membawa pulang sampel sebanyak 1,731 kg. Padahal target misi adalah 2 kg, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (19/1/2021).
Juru bicara misi Chang'e 5 Pei Zhaoyu mengatakan wahana antariksa tersebut memperkirakan bebatuan Bulan memiliki kepadatan sekitar 1,6 gram per milimeter kubik, berdasarkan data dari misi sebelumnya yang dilakukan negara lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan melihat angka tersebut, wahana Chang'e 5 sepertinya berhenti mengambil sampel Bulan setelah 12 jam karena merasa targetnya telah terpenuhi.
"Namun, dari tes, kepadatan sebenarnya mungkin tidak setinggi itu," kata Pei.
"Kami awalnya berencana menggunakan 22 jam untuk menyelesaikan pengambilan sampel permukaan, tetapi, kenyataannya, kami berhenti setelah 12 jam," sambungnya.
Pei menambahkan China masih terbuka untuk bekerjasama dengan negara lain yang ingin mempelajari sampel tersebut, termasuk Amerika Serikat. Selama bertahun-tahun, hukum AS membatasi NASA untuk bekerjasama langsung dengan China.
Baca juga: Sulitnya Menyibak Misteri Asal Virus Corona |
Tapi saat ini China belum menerima permintaan dari negara lain untuk mengakses sampel tersebut dan saat ini sampel bebatuan Bulan yang dikumpulkan masih dalam tahap pra-perawatan.
"Kami tidak memiliki batasan antar negara. Bisa atau tidaknya dua negara melakukan kerjasama terkait adalah masalah kedua belah pihak," pungkas Pei.
(vmp/fyk)