Suntik Mati 27 Monyet Penelitian, NASA Dikecam
Hide Ads

Suntik Mati 27 Monyet Penelitian, NASA Dikecam

Virgina Maulita Putri - detikInet
Sabtu, 26 Des 2020 05:20 WIB
Pengalaman Chef Stefu  Makan Daging Monyet
27 Monyet di Pusat Penelitian NASA Disuntik Mati Foto: Getty Images/iStockphoto/yfwong
Jakarta -

Monyet-monyet yang ditempatkan di pusat penelitian milik NASA dibunuh dalam sehari pada tahun lalu. Langkah ini dihujani oleh kritik dari berbagai pihak.

Total 27 monyet dibunuh dengan cara suntik mati pada 2 Februari 2019 di pusat penelitian Ames milik NASA di Silicon Valley, California. Dalam dokumen yang dirilis lewat hukum kebebasan informasi, monyet-monyet tersebut sudah memasuki usia tua dan 21 di antaranya mendertita penyakit Parkinson's.

Rupanya hewan-hewan tersebut ditempatkan oleh LifeSource BioMedical, perusahaan penelitian obat yang menyewa fasilitas di pusat penelitian milik NASA.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Monyet-monyet itu milik LifeSource BioMedical, penyewa yang menyewa fasilitas di Pusat Penelitian Ames NASA," kata juru bicara NASA kepada The Independent, seperti dikutip detikINET, Sabtu (26/12/2020).

"Monyet-monyet itu bukan milik NASA, dan tidak pernah menjadi bagian dari program penelitian NASA," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Chief Executive LifeSource BioMedical Stephanie Solis mengatakan hewan-hewan tersebut diberikan kepada laboratorium bertahun-tahun yang lalu setelah kesulitan untuk mencari suaka yang mau menerima hewan-hewan tersebut karena faktor usia dan kesehatannya yang memburuk.

Kepada The Guardian yang pertama kali mendapatkan dokumen ini, Solis mengatakan mereka tidak pernah melakukan penelitian kepada monyet-monyet itu dan memberikan hidup yang berkualitas.

"Kami setuju untuk menerima hewan-hewan tersebut, berperan sebagai suaka dan menyediakan semua perawatan dengan biaya sendiri, sampai usia lanjut dan kesehatan mereka yang terus menurun berujung pada keputusan untuk menyuntik mati mereka secara manusiawi untuk menghindari kualitas hidup yang buruk," kata Solis.

Banyak pihak, mulai dari advokat hak hewan sampai politisi, mengkritik kebijakan untuk menyuntik mati hewan-hewan tersebut ketimbang memindahkannya ke suaka.

Anggota kongres dari Partai Demokrat Kathleen Rice bahkan sampai menulis surat ke Administrator NASA Jim Bridenstine untuk meminta penjelasan.

"Saya menanti penjelasan dari administrator Bridenstine tentang mengapa hewan-hewan ini dipaksa untuk hidup di penangkaran dan disuntik mati daripada menjalani hidup mereka di tempat perlindungan," kata Rice.

Mike Ryan, juru bicara Rise for Animals, kelompok yang memperoleh dokumen kematian 27 monyet tersebut, menyebut peristiwa ini sebagai sesuatu yang tragis.

"NASA memiliki banyak kekuatan, tapi ketika menyangkut praktek kesejahteraan hewan, mereka sudah ketinggalan," kata Ryan.




(vmp/rns)