Astronom baru saja menemukan jaringan 'jalan tol super' di tata surya. Jaringan ini memungkinkan objek melakukan perjalanan di luar angkasa dengan lebih cepat, dan diharapkan bisa membantu manusia saat menjelajahi luar angkasa.
Berkat rute ini, objek kecil seperti asteroid dan komet bisa menempuh perjalanan di tata surya dengan waktu yang sangat singkat. Misalnya perjalanan antara Jupiter dan Saturnus hanya memakan waktu kurang dari 10 tahun, seperti dikutip detikINET dari The Independent, Selasa (15/12/2020).
Padahal biasanya perjalanan seperti ini ditempuh dalam waktu yang jauh lebih lama, di kisaran ratusan ribu hingga jutaan tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan menerapkan analisis untuk data observasi dan simulasi, tim peneliti yang dipimpin oleh Nataša Todorović dari Belgrade Astronomical Observatory di Serbia menemukan jalan tol ini terdiri dari 'manifold luar angkasa'.
Manifold merupakan rangkaian lengkungan yang saling terhubung di dalam struktur yang tidak terlihat. Masing-masing planet memiliki manifold-nya sendiri dan menciptakan apa yang disebut ilmuwan sebagai 'autobahn angkasa sejati'.
Ilmuwan bisa memahami jalur ini dengan mengumpulkan data numerik tentang jutaan orbit yang ada di tata surya kita. Mereka menggabungkannya dengan apa yang telah diketahui tentang manifold luar angkasa untuk memahami di mana jalan tol tersebut bisa meluas di tata surya.
Dari hasil penelitiannya, ilmuwan menemukan salah satu struktur lengkungan yang terlihat paling jelas terhubung dengan Planet Jupiter. Hasil penelitian ini diterbitkan di jurnal Science Advances.
Ditemukannya Jupiter sebagai salah satu pengaruh besar tentu tidak mengejutkan. Planet ini merupakan objek dengan massa terbesar di tata surya, setelah matahari.
Baca juga: NASA Temukan Cara Ciptakan Oksigen di Mars |
Ilmuwan masih harus meneliti lagi untuk memahami bagaimana struktur ini mempengaruhi asteroid dan komet di luar angkasa, dan bagaimana struktur ini bisa digunakan untuk mengirimkan wahana antariksa ke dunia lain yang lebih jauh di luar angkasa dengan lebih cepat.
Temuan ini juga bisa diharapkan bisa membantu ilmuwan memahami perilaku manifold di sekeliling Bumi, yang nantinya bisa digunakan untuk melihat objek dekat Bumi dan potensi ancamannnya terhadap planet kita.
(vmp/afr)