Vaksin Corona besutan Pfizer bekerja sama dengan perusahaan BioNTech diklaim 90% mujarab. Berikut adalah beberapa fakta menarik soal BioNTech dan pasangan suami istri yang menggawanginya, seperti dikutip detikINET dari Market Watch, Rabu (11/11/2020):
Didirikan Suami Istri Berdarah Turki
BioNTech adalah perusahaan Jerman yang didirikan oleh tiga orang. Ugur Sahin adalah CEO dan istrinya, Ozlem Tureci adalah Chief Medical Officer. Sosok ketiga merupakan pakar kanker dari Austria, Christoph Huber.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sahin berusia 55 tahun dan istrinya Tureci umur 53 tahun, keduanya ilmuwan dan anak dari imigran Turki yang pindah ke Jerman. Mereka cocok karena bekerja di bidang yang sama dan sangat gandrung pada pekerjaan ilmiah, terutama penelitian tentang antibodi untuk melawan penyakit.
Perusahaan pertama mereka bernama Ganymed Pharmaceuticals didirikan pada tahun 2001 yang fokus pada pengembangan obat baru kanker. Perusahaan itu dijual di 2016 senilai USD 1,4 miliar. Pada saat itu, mereka sudah punya perusahaan lain, BioNTech itu, yang didirikan tahun 2008 yang akhirnya membuat vaksin Corona.
Kekayaan Melonjak
BioNTech telah melantai di bursa saham Amerika Serikat atau IPO di bulan Oktober 2019. Mereka pada saat itu berhasil mengumpulkan pendanaan sekitar USD 150 juta dan perusahaan itu jadi punya valuasi pasar USD 3,4 miliar.
Pada bulan Juli 2020 kemarin, BioNTech menerima pendanaan lagi sebesar USD 325 juta. Ugur Sahin dan istrinya pun kaya raya walau dilaporkan tetap hidup sederhana. Apalagi semenjak vaksin Pfizer dan BioNTech dilaporkan mujarab dalam memicu antibodi tubuh, harga saham BionTech langsung terkerek drastis sampai 14%.
Perhitungan terkini dari Forbes menyebut bahwa jumlah kekayaan Sahin berkat kabar keberhasilan vaksin Corona perusahaannya, berada di kisaran USD 4,7 miliar atau sekitar Rp 66,3 triliun. Ia pun masuk ke dalam daftar atas orang-orang terkaya di Jerman.
Halaman selanjutnya: hubungan BioNTech dan Pfizer...