Mengapa Angin Kencang Sebelum Hujan Turun?
Hide Ads

Mengapa Angin Kencang Sebelum Hujan Turun?

Aisyah Kamaliah - detikInet
Kamis, 22 Okt 2020 15:14 WIB
Ilustrasi hujan lebat
Penyebab angin kencang sebelum badai petir (Foto: iStock/Willowpix)
Jakarta -

Belakangan ini, sering sekali Jakarta hujan di sore-malam hari. Angin yang kencang pun terjadi di pagi-siang harinya. Tak jarang memang terjadi angin kencang dulu sebelum hujan badai. Seperti apakah kaitan angin dan hujan?

Angin pada dasarnya merupakan udara yang bergerak, mengalir dari tekanan atmosfer tinggi ke tekanan rendah. Seperti yang diketahui, memindahkan apapun membutuhkan kekuatan. Angin kencang disebabkan oleh gaya gradien tekanan yang kuat.

Gradien tekanan merupakan seberapa cepat tekanan berubah seiring jarak. Jadi, ketika tekanan berubah dengan cepat dalam jarak kecil, gaya gradien tekanan menjadi besar. Angin kencang hampir selalu dihasilkan dari gradien tekanan besar, menurut penjelasan Sky News seperti dilihat, Kamis (22/10/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Phillip Kurimski, Senior Meteorologist di National Weather Service menjelaskan dalam sesi tanya jawab sebuah forum -- reddit, menjelaskan ketika terjadi badai petir, cuaca berangin sebelum hujan bisa terjadi karena sejumlah alasan.

"Yang pertama bisa jadi Anda mengalami angin yang tersedot ke dalam badai petir. Dalam hal ini angin akan menuju ke arah awan dan umumnya akan hangat," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Alasan kedua adalah ada angin yang keluar dari badai dan umumnya lebih dingin karena merupakan angin yang berasal dari atmosfer yang lebih tinggi dan menyebar saat menjauh dari badai. Embusan angin yang bergerak di depan jalur utama konveksi akan menyebabkan Anda merasakan angin dari badai petir sebelum hujan, terkadang beberapa menit sebelumnya. Jadi angin dingin yang Anda rasakan adalah angin yang keluar dari daerah hujan badai di sekitarnya.

"Namun dalam badai petir yang seimbang, hujan dan angin akan terjadi hampir secara bersamaan karena hembusan angin belum mendorong keluar sebelum badai petir," tutupnya.

Sebelumnya, detikcom pernah berbincang dengan Kepala Sub Bidang Informasi Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hary Tirto Djatmiko, Senin (9/11). Petir dan angin ribut memang kerap terjadi di awal musim penghujan karena ada banyak energi yang tersimpan saat pergantian suhu.

"Di awal musim, banyak energi di awan-awan yang terbentuk," kata Hary mengawali penjelasan.

Namun, energi itu mengalami perubahan dari panas ke dingin. Perubahan dari suhu panas ke dingin ini sering terjadi saat musim pancaroba dari musim kemarau ke musim penghujan seperti sekarang.

"Awan konvektif terbentuk dari pagi hingga siang. Kemudian siang sampai malam hujan lebat. Dari panas ke hujan akan banyak energi yang tersimpan, terjadilah petir," tutur Hary.

Nah, petir mulai berkurang saat pertengahan musim penghujan dikarenakan di pertengahan musim, cuaca sudah relatif stabil.




(ask/fay)