5 Fakta Ilmiah Awan Arcus atau Awan Tsunami yang Viral di Meulaboh
Hide Ads

5 Fakta Ilmiah Awan Arcus atau Awan Tsunami yang Viral di Meulaboh

Tim detikcom - detikInet
Selasa, 11 Agu 2020 13:07 WIB
Pakar Iklim Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr Emilya Nurjani bicara soal awan tsunami, Selasa (11/8/2020).
5 Fakta Ilmiah Awan Arcus atau Awan Tsunami yang Viral di Meulaboh (Foto: Screenshot video viral awan tsunami di Meulaboh, Aceh)
Jakarta -

Fenomena munculnya awan Arcus atau awan tsunami mengejutkan masyarakat Meulaboh, Aceh Barat. Berdasarkan video yang beredar, awan tebal tersebut nampak memanjang horizontal seperti ombak besar. Ada bagian awan yang terlihat menghitam dan putih.

Menurut warga Meulaboh, Aidil, fenomena itu terlihat Senin (10/8). Kejadiannya bahkan terjadi dua kali yakni pada pukul 09.00 WIB dan 18.00 WIB. Pada pagi hari, awan muncul sekitar 30 menit. Sedangkan pada sore hari awan muncul selama 10 menit.

Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto, Selasa (11/8/2020) mengatakan secara ilmiah dalam dunia meteorologi, fenomena di Meulaboh itu disebut awan Arcus atau lazim dikenal dengan nama awan tsunami.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut fakta awan Arcus atau awan tsunami menurut BMKG:

1. Awan Arcus merupakan awan yang lazim terjadi meskipun frekuensi kejadiannya jarang, memiliki tinggi dasar awan yang rendah,serta formasi pembentukannya horizontal, memanjang, seolah-olah seperti gelombang.

ADVERTISEMENT

2. Fitur awan Arcus dapat ditemukan di antara jenis awan Cumulonimbus dan Cumulus.

3. Awan Arcus terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer di sepanjang pertemuan massa udara yang lebih dingin dengan massa udara yang lebih hangat, serta lembab sehingga membentuk tipe awan yang memiliki pola pembentukan horizontal memanjang. Kondisi tersebut dapat terjadi salah satunya karena adanya fenomena angin laut dalam skala yang luas mendorong massa udara ke arah daratan.

4. Fenomena awan Arcus dapat menimbulkan angin kencang dan hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir di sekitar pertumbuhan awan.

5. Keberadaan awan Arcus atau awan tsunami ini murni merupakan fenomena pembentukan awan yang terjadi akibat adanya kondisi dinamika atmosfer dan tidak ada kaitannya dengan potensi gempa atau tsunami maupun hal-hal mistis. Masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi kondisi cuaca buruk dan dapat selalu mengupdate informasi cuaca dari BMKG.




(nwy/fay)