Masyarakat digegerkan dengan foto penampakan ular yang melingkar di salah satu tiang atau pilar Bangsal Magangan Keraton Yogyakarta.
Bukan hoaks, pihak Keraton Yogyakarta membenarkan kejadian itu. Dijelaskan kejadian tersebut terjadi pada malam Jumat Kliwon saat keraton menggelar haul mendiang Sultan Hamengku Buwono IX.
Pertanyaan pun bermunculan mengenai ular tersebut. detikINET pun menghubungi Amir Hamidy ahli Herpetologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya ular tersebut kemungkinan merupakan jenis Lycodon capucinus atau dikenal dengan nama ular cecak. Tidak sulit mengidentifikasinya karena cirinya cukup khas.
"Ini ular yang umum, umum hidup di habitat manusia seperti di perumahan. Ular ini memakan cicak dan aktif di malam hari serta tidak berbisa," ujar Amir, Selasa (20/10/2020).
Masih kata Amir, ular ini merupakan spesies Asia yang bahkan berdasarkan catatan terakhir sampai ke Papua karena aktivitas manusia, misalnya perdagangan atau pengangkutan kayu ke wilayah lain. Selain itu, ular ini sangat pandai beradaptasi dan tidak agresif. Dengan kata lain, ular ini sebenarnya bukan tipe ular yang harus ditakuti.
"Ini karena di Keraton saja (jadi heboh -- red), kecuali memang ini jenis ular yang tidak umum di perumahan manusia, contohnya ular hutan, baru dipertanyakan," tandasnya.
Sebelumnya detikcom sudah menghubungi Penghageng Tepas Dwarapura Keraton Yogyakarta, KRT Jatiningrat. Pria yang akrab disapa Romo Tirun ini mengatakan bahwa kejadian seperti itu di Keraton Yoyga adalah hal yang sering terjadi. Ia pun menjelaskan di mana posisi ular tersebut saat ditemukan.
"Di Bangsal Magangan, tepatnya di pilar sebelah barat utara, itu persis di atas umpak (batu penyangga tiang). Jadi itu bagiannya kan umpak yang paling bawah, terus atasnya kan sudah mulai tiangnya itu, nah itu pas melingkar di atas umpak itu," ucapnya.
(ask/fay)