Bahaya Radiasi 200 Kali Lipat Ancam Astronaut di Bulan
Hide Ads

Bahaya Radiasi 200 Kali Lipat Ancam Astronaut di Bulan

- detikInet
Rabu, 30 Sep 2020 17:13 WIB
markas NASA di Bulan
Radiasi Bulan 200 Kali Lebih Besar Ketimbang Bumi Foto: NASA
Jakarta -

Saat NASA tengah mempersiapkan pendaratan manusia di Bulan dalam beberapa tahun ke depan, kita akhirnya tahu seberapa besar paparan radiasi yang akan diterima astronaut selama tinggal di sana.

Studi terbaru menemukan bahwa astronaut masa depan yang akan mendarat di Bulan akan menyerap radiasi sebesar 60 microsievert setiap jam. Angka ini 200 kali lebih besar daripada level radiasi di permukaan Bumi.

"Dengan kata lain, tinggal dengan jangka panjang di Bulan akan membuat tubuh astronaut terpapar radiasi dosis tinggi," kata ahli fisika radiasi dari German Aerospace Center Thomas Berger dalam keterangan resminya, seperti dikutip detikINET dari Space, Rabu (30/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ilmuwan telah lama mengetahui bahwa level radiasi di Bulan lebih tinggi daripada di Bumi, tapi jumlah pastinya belum pernah diketahui. Tingginya level radiasi di Bulan dikarenakan tidak adanya lapisan pelindung seperti atmosfer tebal atau medan magnet.

Walau misi Apollo di tahun 1960 dan 1970-an membuktikan bahwa astronaut bisa menghabiskan beberapa hari di Bulan dengan aman, NASA tidak mengukur level radiasi harian yang bisa membantu ilmuwan mencari tahu berapa lama kru bisa bertahan di Bulan.

ADVERTISEMENT

Pertanyaan ini akhirnya terjawab setelah tim ilmuwan dari China dan Jerman menerbitkan hasil studi mereka di jurnal Science Advances. Untuk mendapatkan angka tersebut, ilmuwan menggunakan instrumen Lunar Lander Neutron and Dosimetry yang menumpang misi Chang'e-4 milik China.

Ada beberapa sumber paparan radiasi di luar angkasa, mulai dari sinar kosmik galaksi, partikel matahari yang sporadis, serta neutron dan sinar gamma dari interaksi antara radiasi luar angkasa dengan permukaan Bulan.

Ilmuwan juga menemukan bahwa paparan radiasi di Bulan mencapai 1.369 mikrosievert per hari, sekitar 2,6 kali lebih besar dari dosis paparan kru International Space Station. Hal ini dikarenakan ISS masih mendapat perlindungan dari medan magnet Bumi yang bisa mencegah masuknya radiasi dari luar angkasa.

NASA saat ini sedang bersiap untuk mendaratkan astronaut di Bulan pada tahun 2024 lewat misi Artemis. Tidak hanya itu, mereka juga ingin menjalankan misi jangka panjang yang mengharuskan astronaut untuk tinggal dan bekerja di Bulan.

Untuk menjaga keselamatan dan kesehatan astronaut, ilmuwan menyarankan membatasi masa tinggal astronaut di Bulan selama dua bulan. Ahli astrofisika dari University of Kiel Robert Wimmer-Schweingruber menyarankan untuk misi jangka panjang astronaut bisa melindungi tempat tinggalnya dengan bebatuan Bulan.

"Untuk misi jangka panjang ke Bulan, astronaut harus melindungi dirinya dari paparan radiasi, dengan menutupi habitat mereka dengan lapisan tebal bebatuan Bulan, contohnya," kata Wimmer-Schweingruber dalam keterangan yang sama.

"Ini bisa mengurangi risiko kanker dan penyakit lainnya yang disebabkan oleh periode waktu lama yang dihabiskan di Bulan," pungkasnya.




(vmp/fay)