Banyak orang yang menantikan vaksin corona, cukup ironis mengingat ada pekerjaan yang masih kita harus kerjakan namun terabaikan. Sebelum vaksin, kerjakan hal ini dulu!
Saat ini ada lebih dari 110 vaksin yang dikembangkan untuk mengatasi COVID-19. Bahkan, beberapa ada yang telah mencapai fase III percobaan. Meski demikian, tidak menjamin semua vaksin efektif menangkal virus corona. Karenanya untuk memastikan keefektifan vaksin, semua butuh waktu yang tidak sebentar.
Peneliti pun menyadari kemungkinan besar, vaksin virus corona tidak akan 100% efektif. Para ilmuwan juga mengatakan bahwa bahkan dalam penantian lama kita untuk vaksin COVID-19, kita tidak boleh berkonsentrasi pada bagian 'kapan' darinya, dan sebaliknya fokus pada menemukan vaksin yang efektif dan bisa diterapkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun COVID-19 mungkin tidak benar-benar hilang, ada kemungkinan wabah akan lebih terlokalisasi dan berubah menjadi endemik di masa depan. Oleh karena itu, prioritas harus dibuat untuk menghindari infeksi ulang.
Sebelum vaksin corona datang, seluruh dunia harus mengadopsi langkah-langkah yang bekerja untuk mencegah infeksi ulang. Caranya? Mengidentifikasi orang-orang yang terpapar, pelacakan kontak, menjaga jarak yang aman (social distancing) dan menerapkan karantina yang ketat bagi mereka yang telah terpapar, juga survei berulang yang dapat membantu membatasi penyebaran infeksi.
Para ilmuwan mengatakan bahwa negara-negara dengan tingkat virus corona terendah mempraktikkan ini dan langkah-langkah karantina yang tepat telah membantu membatasi penyebaran COVID-19 mendekati nol di beberapa tempat.
Kita mengenal istilah 3M, mencuci tangan, menjaga jarak, menggunakan masker. Inilah yang menjadi PR kita untuk saat ini sembari menunggu vaksin corona yang efektif.
(ask/ask)