Kosmonaut Tidak Siap Coba Vaksin COVID-19 Buatan Rusia
Hide Ads

Kosmonaut Tidak Siap Coba Vaksin COVID-19 Buatan Rusia

Virgina Maulita Putri - detikInet
Sabtu, 26 Sep 2020 20:50 WIB
In this handout photo taken on Thursday, Aug. 6, 2020, and provided by Russian Direct Investment Fund, a new vaccine is on display at the Nikolai Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology in Moscow, Russia. Russia on Tuesday, Aug. 11 became the first country to approve a coronavirus vaccine for use in tens of thousands of its citizens despite international skepticism about injections that have not completed clinical trials and were studied in only dozens of people for less than two months. (Alexander Zemlianichenko Jr/ Russian Direct Investment Fund via AP)
Kosmonaut Tidak Siap Coba Vaksin COVID-19 Buatan Rusia Foto: AP/Alexander Zemlianichenko Jr
Jakarta -

Kosmonaut Rusia yang akan berangkat menuju International Space Station (ISS) mengatakan tidak siap mencoba vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh negaranya. Vaksin tersebut juga sudah mendapat persetujuan dari Presiden Vladimir Putin.

"Saya pribadi mengatakan bahwa saya tidak ingin divaksinasi karena saya sangat berhati-hati dalam masalah ini," kata kosmonaut Sergei Ryzhikov, seperti dikutip detikINET dari NDTV, Sabtu (26/9/2020).

Ryzhikov adalah pemimpin dari kru terbaru yang akan meluncur menuju ISS pada Oktober mendatang menggunakan kapsul Soyuz MS-17. Ryzhikov bersama timnya yang terdiri dari kosmonaut Sergei Kud-Sverchkov dan astronaut NASA Kathleen Rubins akan tinggal di ISS selama 177 hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komentar Ryzhikov datang setelah Putin mengumumkan vaksin virus Corona pertama di dunia yang telah disetujui. Vaksin tersebut diberi nama Sputnik V mengikuti satelit yang pertama kali diluncurkan Uni Soviet ke luar angkasa pada tahun 1957.

"Begitu vaksin dicoba dan diuji serta terbukti keandalannya maka keputusan akan diambil untuk merekomendasikan agar kosmonaut ikut divaksinasi," kata Kud-Sverchkov.

ADVERTISEMENT

Kud-Sverchkov mengatakan keputusan tersebut berada di tangan dokter yang menangani kesehatan para kosmonaut, termasuk urusan vaksinasi. Sebelum pergi ke ISS, astronaut dan kosmonaut harus menjalani karantina terlebih dahulu agar mereka tidak membawa virus dan bakteri berbahaya ke luar angkasa.

Ryzhikov mengatakan ISS saat ini tempat yang paling aman dari virus. Karena ia dan timnya telah mengikuti karantina dan semua aturan kesehatan, mereka tidak perlu ikut mendapatkan vaksin.

Vaksin Sputnik V buatan Rusia menjadi perhatian di kalangan ilmuwan karena telah mendapat persetujuan sebelum uji coba klinis penuh diselesaikan.

Meski vaksin tersebut menunjukkan hasil yang menjanjikan di uji coba awal, Rusia belum menyelesaikan fase terakhir uji coba klinis di mana relawan akan menerima vaksin atau placebo.

Untuk menunjukkan keampuhannya, Rusia telah memberikan vaksin kepada beberapa petinggi seperti Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Walikota Moskow Sergei Sobyanin. Putri Putin juga ikut menerima vaksin dan melaporkan reaksi yang ringan.




(vmp/afr)