Hii... Planet Ini Mengorbit Pada Bangkai Bintang
Hide Ads

Hii... Planet Ini Mengorbit Pada Bangkai Bintang

Fino Yurio Kristo - detikInet
Selasa, 22 Sep 2020 05:20 WIB
Exoplanet
Planet raksasa mengorbit pada bintang katai putih. Foto: NASA
Houston -

NASA meyakini mereka menemukan planet pertama yang bertahan saat mengorbit dekat pada bintang tidak utuh lagi. Bintang itu jenisnya katai putih, sisa-sisa dari saat ia masih berwujud seperti Matahari.

Sebagian ilmuwan meyakini, proses menjadi katai putih kemungkinan akan merusak planet apapun yang berada terlalu dekat. Namun deteksi dari Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) mengindikasikan planet bernama WD 1856 b itu tetap utuh.

Dikutip detikINET dari Independent, Selasa (22/9/2020) planet raksasa itu, yang ukurannya jauh lebih besar dari 'bangkai' bintangnya, mungkin saja bisa memberi gambaran apa yang akan terjadi pada Bumi jauh di masa depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"WD 1856 b entah bagaimana bisa berada sangat dekat pada bintang katai putih dan tetap bisa utuh. Proses penciptaan katai putih merusak planet-planet dekat dan apapun yang terlalu dekat juga biasanya hancur karena gravitasi luar biasa bintang itu," kata Andrew Vandenburg, astronom di University of Wisconsin-Madison.

Ia dan ilmuwan masih mencari tahu bagaimana planet itu bisa selamat. Umumnya, saat bintang seperti Matahari kita kehabisan bahan bakar, maka akan membengkak, menjadi ratusan ribu kali ukuran sebelumnya, berwujud bintang raksasa merah.

ADVERTISEMENT

Gas kemudian dilepaskan ke antariksa dan membuatnya kembali mengecil dan sisanya itulah yang menjadi katai putih. Saat hal itu terjadi, semua yang berada dekat kemungkinan terbakar.

Seandainya WD 1856 b jaraknya sedekat sekarang, tentu ia juga hancur. Akan tetapi ilmuwan berteori, barangkali planet ini jaraknya sebelumnya 50 kali lebih jauh sebelum tertarik gravitasi bintang itu. Tetap saja dalam kondisi seperti itu, planet seharusnya musnah atau rusak, tapi tidak dengan WD 1856 b.

WD 1856 b besarnya sekitar 14 kali Planet Jupiter. Riset lanjutan masih perlu dilakukan untuk mencari kesimpulan fenomena unik ini.




(fyk/rns)